Pimpinan Institut Gangguan Saraf NIH Dicopot, Menambah Daftar Pergantian Pimpinan

Kuro News
0

Walter Koroshetz dicopot dari jabatan Direktur NINDS NIH setelah hampir satu dekade memimpin. Pergantian ini terjadi di tengah kritik kinerja dan

Thumbnail

Pimpinan Institut Gangguan Saraf NIH Dicopot, Menambah Daftar Pergantian Pimpinan

illustration

📷 Image source: statnews.com

Kepemimpinan Institut Otak NIH Berguncang Lagi

Walter Koroshetz mengakhiri masa jabatan panjangnya di tengah tekanan dan tinjauan eksternal

Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) kembali mengalami pergantian pimpinan di salah satu institut risetnya yang paling penting. Walter Koroshetz, M.D., yang telah memimpin Institut Gangguan Neurologis dan Stroke Nasional (NINDS) selama hampir satu dekade, dicopot dari posisinya. Keputusan ini diumumkan secara internal oleh Direktur NIH, Monica Bertagnolli, pada hari Jumat, 27 Desember 2024, menurut laporan statnews.com.

Pemberhentian Koroshetz menambah daftar panjang pergantian direktur di NIH dalam beberapa tahun terakhir, menandai periode ketidakstabilan kepemimpinan di lembaga penelitian biomedis terkemuka dunia tersebut. NINDS sendiri merupakan institut dengan anggaran terbesar kedua di NIH, mengawasi pendanaan riset untuk penyakit seperti stroke, Alzheimer, Parkinson, dan epilepsi. Pergantian ini terjadi di tengah tekanan yang meningkat terhadap NIH untuk menunjukkan hasil yang lebih konkret dari miliaran dolar investasi publik.

Akhir dari Era Kepemimpinan yang Panjang dan Berpengaruh

Walter Koroshetz bukanlah nama baru di dunia neurologi. Sebelum memimpin NINDS sebagai direktur pada tahun 2015, ia telah menjabat sebagai wakil direktur institut tersebut. Dengan total masa bakti sekitar 13 tahun di pucuk pimpinan NINDS, kepergiannya menandai berakhirnya era yang signifikan. Selama kepemimpinannya, Koroshetz mengawasi alokasi anggaran yang sangat besar; pada tahun fiskal 2024 saja, NINDS mengelola anggaran sekitar 2,59 miliar dolar AS, setara dengan lebih dari 40 triliun Rupiah.

Namun, masa jabatannya juga diwarnai kritik. Sebuah tinjauan eksternal yang dilakukan oleh sebuah panel dari National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine pada tahun 2023 memberikan penilaian yang keras terhadap kinerja NINDS. Laporan tersebut, seperti dikutip oleh statnews.com, menyatakan bahwa institut itu 'tidak mencapai potensi penuhnya' dan 'tidak cukup gesit' dalam merespons peluang ilmiah baru. Tekanan dari laporan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu utama keputusan pemberhentian ini.

Tekanan dari Atasan dan Kritik yang Mengkristal

Laporan statnews.com mengungkapkan bahwa ketegangan antara Koroshetz dan pimpinan NIH, Monica Bertagnolli, telah berlangsung selama berbulan-bulan. Sumber internal menggambarkan hubungan mereka sebagai 'tidak harmonis'. Titik kritisnya adalah respons Koroshetz terhadap rekomendasi tajam dari panel National Academies. Menurut sumber yang dikutip statnews.com, Koroshetz dianggap tidak memberikan rencana perbaikan yang cukup kuat dan cepat untuk mengatasi kekurangan yang diidentifikasi dalam tinjauan tersebut.

Dalam pengumuman internalnya, Bertagnolli menyatakan bahwa keputusan ini diambil setelah 'pertimbangan matang' dan bertujuan untuk membawa 'kepemimpinan baru' ke NINDS. Dia menekankan kebutuhan akan 'visi segar' dan 'perubahan operasional' untuk memastikan institut tersebut dapat memenuhi misinya dengan lebih efektif. Pernyataan ini secara implisit mengonfirmasi bahwa perubahan arah dan kecepatan yang lebih radikal dianggap diperlukan.

Dampak Langsung pada Riset Neurologi Dunia

Kepastian pendanaan dan arah strategis proyek-proyek besar dipertanyakan

Pergantian pimpinan di level ini jarang terjadi tanpa menimbulkan gejolak. NINDS adalah penyandang dana utama untuk penelitian neurologi dasar dan klinis di seluruh dunia. Banyak ilmuwan dan laboratorium, termasuk di luar Amerika Serikat, bergantung pada hibah kompetitif dari institut ini untuk melanjutkan pekerjaan mereka dalam memahami dan mengobati penyakit otak.

Ketidakpastian yang timbul dapat memengaruhi proyek-proyek jangka panjang yang sedang berjalan. Inisiatif besar seperti Brain Research Through Advancing Innovative Neurotechnologies (BRAIN) Initiative, yang bertujuan memetakan aktivitas seluruh sirkuit otak, berada di bawah payung NINDS. Pertanyaan kini muncul: apakah prioritas pendanaan dan fokus strategis akan berubah di bawah kepemimpinan baru? Para peneliti di lapangan tentu mengamati dengan cermat, khawatir pergeseran kebijakan dapat mengganggu kontinuitas riset yang sangat dibutuhkan.

Pola Pergantian yang Mengkhawatirkan di NIH

Koroshetz adalah direktur institut NIH ketujuh yang diganti atau mengundurkan diri dalam waktu kurang dari dua tahun. Pola ini menciptakan gambaran tentang lembaga yang berada dalam kondisi turbulensi kepemimpinan yang tidak biasa. Beberapa pergantian terjadi karena pensiun, tetapi lainnya, seperti kasus Koroshetz, jelas-jelas merupakan pemecatan.

Apa arti tren ini bagi masa depan NIH? Beberapa pengamat melihatnya sebagai upaya Direktur Bertagnolli untuk menancapkan kepemimpinannya dan mendorong perubahan budaya yang lebih cepat di institut-institut yang dianggap lamban beradaptasi. Namun, risiko dari pergantian yang terlalu cepat adalah hilangnya pengetahuan institusional yang mendalam dan terputusnya hubungan kepercayaan dengan komunitas ilmiah yang telah lama dibangun. Stabilitas kepemimpinan seringkali menjadi kunci untuk merencanakan dan menjalankan strategi ilmiah jangka panjang yang ambisius.

Masa Depan NINDS dan Pencarian Direktur Baru

Untuk sementara, NIH telah menunjuk penjabat (acting director). Namun, pertanyaan besarnya adalah profil seperti apa yang akan dicari untuk mengisi posisi strategis ini secara permanen. Apakah NIH akan mencari seorang administrator yang efisien untuk memperbaiki masalah operasional yang dikritik, atau seorang ilmuwan visioner yang dapat membawa terobosan ilmiah?

Tantangan yang menunggu direktur baru sangatlah besar. Selain harus menanggapi rekomendasi panel National Academies, mereka akan memimpin institut di era dimana penyakit neurologis seperti Alzheimer menjadi beban kesehatan global yang semakin meningkat. Mereka juga harus mengelola ekspektasi publik yang tinggi terhadap terobosan pengobatan, sambil berjuang untuk mengamankan anggaran dari Kongres dalam iklim politik yang kompetitif. Pilihan ini akan sangat menentukan arah penelitian otak dan saraf untuk tahun-tahun mendatang.

Reaksi dari Komunitas Ilmuwan dan Advokat Pasien

Berita pemberhentian Koroshetz telah menyebar cepat di komunitas neurologi. Reaksinya beragam. Beberapa ilmuwan, yang frustrasi dengan birokrasi dan lambannya proses di NINDS, menyambut baik kemungkinan adanya perubahan. Mereka berharap kepemimpinan baru dapat menyederhanakan proses pemberian hibah dan lebih berani mendanai riset-riset yang berisiko tinggi namun berpotensi tinggi.

Di sisi lain, banyak yang menyatakan kekhawatiran. Koroshetz dikenal sebagai pemimpin yang sangat memahami kompleksitas ilmu saraf dari perspektif seorang dokter dan ilmuwan. Sejumlah kelompok advokat pasien, yang telah bekerja sama dengannya selama bertahun-tahun dalam mengadvokasi penyakit tertentu, menyatakan kecemasan akan hilangnya kemitraan yang telah terbangun. Transisi kepemimpinan, terlepas dari alasannya, selalu membawa periode ketidakpastian yang dapat memperlambat momentum dalam upaya menemukan pengobatan baru.

Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Langkah pertama adalah proses pencarian direktur baru yang kemungkinan akan memakan waktu berbulan-bulan. Sementara itu, NIH harus memastikan bahwa operasional harian NINDS, termasuk peninjauan ribuan proposal hibah dan pengawasan ratusan uji klinis, berjalan lancar tanpa gangguan.

Keputusan Monica Bertagnolli untuk memberhentikan Walter Koroshetz adalah sebuah pernyataan tegas. Ini adalah sinyal bahwa status quo tidak dapat diterima dan bahwa akuntabilitas untuk kinerja institut berada di level tertinggi. Namun, keberhasilan atau kegagalan keputusan ini hanya akan terukur di kemudian hari. Apakah kepemimpinan baru nantinya benar-benar dapat membuat NINDS lebih 'gesit' dan meningkatkan dampak penelitiannya terhadap pasien? Jawabannya akan menentukan tidak hanya masa depan institut tersebut, tetapi juga harapan jutaan orang yang hidup dengan penyakit neurologis. Menurut laporan statnews.com, semua mata kini tertuju pada siapa yang akan mengambil tongkat kepemimpinan berikutnya dan visi seperti apa yang akan mereka bawa.


#NIH #NINDS #Neurologi #RisetMedis #Kepemimpinan

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Out
Ok, Go it!
To Top