Kimmel Berpesan Natal: Amerika Butuh Waktu untuk Pulih dari Trump, Tapi Kami Bisa

Kuro News
0

Jimmy Kimmel dalam pesan Natal mengakui situasi buruk AS pasca-Trump, meminta dunia beri waktu 3 tahun untuk pemulihan demokrasi dan janji pulih dari

Thumbnail

Kimmel Berpesan Natal: Amerika Butuh Waktu untuk Pulih dari Trump, Tapi Kami Bisa

illustration

📷 Image source: i.guim.co.uk

Pesan Natal Jimmy Kimmel untuk Dunia: Amerika dalam Proses Penyembuhan

Pembawa acara talkshow itu menggunakan momen liburan untuk menyuarakan harapan sekaligus realitas politik yang pahit

Di tengah hiruk-pikuk Natal, Jimmy Kimmel menyampaikan pesan yang tidak biasa. Melalui kolom di theguardian.com, pembawa acara talkshow ternama itu secara terbuka mengakui keadaan negaranya yang sedang tidak baik-baik saja. Namun, di balik pengakuan itu, terselip sebuah janji dan permintaan khusus kepada dunia, khususnya Inggris Raya.

"Dear Britain," tulis Kimmel memulai pesannya, seperti dilaporkan theguardian.com pada 25 Desember 2025. Ia mengakui bahwa situasi di Amerika Serikat memang "buruk" saat ini. Pengakuan jujur ini datang dari seorang figur publik yang rutin mengkritik pemerintahan Donald Trump melalui monolog komedinya di televisi nasional.

Permintaan Maaf dan Janji Pemulihan Tiga Tahun

Inti pesan Kimmel adalah sebuah permohonan maaf sekaligus janji. Ia meminta dunia, yang digambarkannya mungkin merasa "tertinggal" atau "dikhianati", untuk memberikan waktu. Komitmen yang diajukannya konkret: beri Amerika waktu tiga tahun.

Menurut laporan theguardian.com, Kimmel meyakinkan bahwa negaranya akan "pulih" dari era Donald Trump. Keyakinan ini bukan sekadar harapan kosong, tetapi berdasarkan pada proses konstitusional dan siklus politik Amerika. Pesan ini secara implisit mengakui dampak global dari kekacauan politik dalam negeri Amerika, yang dirasakan oleh sekutu-sekutu tradisionalnya seperti Inggris.

Mengurai Akar Kekhawatiran dan Kritik Kimmel terhadap Trump

Pembongkaran gaya kepemimpinan yang dianggap mengancam norma demokrasi

Untuk memahami permintaan Kimmel, perlu dilihat dasar kritiknya. Artikel sumber menyoroti bagaimana Kimmel menggambarkan Trump sebagai figur yang secara aktif "menghasut" kekerasan. Tuduhan serius ini bukan datang dari politisi oposisi, tetapi dari seorang komedian yang menjadi cermin keresahan publik.

Lebih lanjut, Kimmel menuding mantan presiden itu telah "membongkar" institusi demokrasi. Klaim ini, menurut theguardian.com, merujuk pada serangkaian peristiwa dan retorika yang dinilai mengikis kepercayaan pada proses hukum dan pemilu. Kritik Kimmel merangkum ketakutan banyak warga Amerika bahwa fondasi negara mereka sedang diuji.

Retorika Pemecah Belah dan Imbauan untuk Tidak Menyerah

Pesan Natal Kimmel juga menyinggung gaya komunikasi Trump. Menurut kolom tersebut, Kimmel mengkritik cara Trump "menyemangati" para pendukungnya dengan retorika yang memecah belah. Ini adalah gambaran dari polarisasi politik ekstrem yang melanda Amerika.

Namun, di tengah kritik tajam, terdapat seruan untuk ketahanan. Kimmel mendesak agar orang-orang tidak "menyerah" pada negara mereka. Seruan ini ditujukan baik untuk warga Amerika yang lelah maupun masyarakat internasional yang mungkin skeptis. Ia berargumen bahwa menyerah justru akan memberikan kemenangan kepada pihak-pihak yang ingin melihat demokrasi Amerika gagal.

Peran Komedi sebagai Cermin dan Katarsis Politik

Bagaimana monolog larut malam menjadi barometer kesehatan demokrasi

Pesan Jimmy Kimmel tidak bisa dipisahkan dari perannya sebagai host "Jimmy Kimmel Live!". Selama bertahun-tahun, monolog pembuka acaranya telah menjadi platform untuk mengkritik kekuasaan dengan bungkus lelucon. Theguardian.com mencatat bahwa Kimmel telah menjadi "pengganggu" bagi Trump, menggunakan humor untuk menyoroti absurditas dan kontroversi.

Pendekatan ini lebih dari sekadar hiburan. Dalam konteks Amerika yang terpolarisasi, komedi politik berfungsi sebagai katarsis kolektif dan alat penjernihan. Ketika fakta sulit diterima, terkadang leluconlah yang bisa menembus tembok pembenaran diri. Kimmel, dengan audiens jutaan pemirsa, memahami kekuatan ini dan menggunakannya untuk menyampaikan pesan yang dalam di hari Natal.

Respons Inggris dan Perspektif Sekutu Terdekat

Mengapa Kimmel secara spesifik menyapa Inggris? Pilihan ini strategis dan simbolis. Inggris, sebagai sekutu terdekat Amerika yang berbagi bahasa dan nilai-nilai demokrasi yang sama, mungkin merasakan dampak ketidakstabilan politik di Washington secara paling langsung. Hubungan khusus "Special Relationship" antara kedua negara telah melalui banyak ujian.

Dengan menyapa publik Inggris, Kimmel mengakui bahwa tindakan Amerika memiliki konsekuensi global. Ia juga secara halus mengingatkan bahwa demokrasi adalah proyek bersama negara-negara sekutu. Permintaannya untuk waktu tiga tahun adalah pengakuan bahwa pemulihan kepercayaan internasional membutuhkan usaha dan konsistensi, bukan sekadar perubahan administrasi.

Jalan Panjang Pemulihan Pasca-Kepresidenan Kontroversial

Janji pemulihan dalam tiga tahun yang diutarakan Kimmel menarik untuk dikaji. Angka itu bukan angka acak. Siklus politik Amerika, dengan pemilihan presiden setiap empat tahun, memberikan kerangka waktu alami. Tiga tahun mungkin mewakili periode yang dibutuhkan setelah satu pemerintahan baru terbentuk untuk mulai memperbaiki kerusakan yang dirasakan.

Pemulihan yang dimaksud kemungkinan besar mencakup banyak aspek: memulihkan norma-norma pemerintahan, memperbaiki hubungan dengan sekutu, dan menyembuhkan perpecahan dalam negeri. Proses ini membutuhkan lebih dari sekadar kebijakan baru; ia memerlukan rekonsiliasi nasional dan komitmen untuk belajar dari masa lalu. Pesan Kimmel adalah pengingat bahwa demokrasi memiliki mekanisme koreksi diri, meskipun mekanisme itu berjalan lambat dan seringkali berantakan.

Harapan di Balik Pengakuan: Masa Depan Setelah Badai

Pada intinya, pesan Jimmy Kimmel adalah pesan harapan yang realistis. Ia tidak menutup-nutupi masalah, tetapi juga tidak jatuh dalam keputusasaan. Dengan menyatakan bahwa Amerika akan pulih, ia menegaskan keyakinan pada ketahanan sistem dan rakyatnya.

Pesan Natal ini, yang diterbitkan theguardian.com pada tanggal 25 Desember 2025, melampaui politik partisan. Ini adalah seruan untuk kesabaran dan perspektif dari seorang publik figur yang telah menyaksikan gejolak negaranya dari garis depan budaya populer. Kimmel pada dasarnya berkata: Kami tahu kami membuat kekacauan, kami sedang berusaha memperbaikinya, dan kami membutuhkan dukunganmu sembari kami melalui proses ini. Dalam semangat Natal, itu adalah permintaan untuk pengertian dan sebuah janji untuk menjadi lebih baik.


#JimmyKimmel #PolitikAS #DonaldTrump #Demokrasi #Natal2025

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Out
Ok, Go it!
To Top