Boom AI Eropa dan Kesenjangan Investasi di Sektor Femtech
📷 Image source: img-cdn.tnwcdn.com
Gelombang AI Eropa yang Tidak Merata
Investasi Besar-besaran yang Mengabaikan Sektor Kesehatan Perempuan
Eropa sedang mengalami ledakan investasi dalam kecerdasan buatan (AI) yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan miliaran euro mengalir ke startup dan perusahaan teknologi. Namun, menurut laporan thenextweb.com yang diterbitkan pada 16 September 2025, gelombang investasi ini ternyata sangat timpang dan meninggalkan sektor femtech dalam kondisi yang memprihatinkan.
Femtech, istilah yang merujuk pada teknologi kesehatan khusus perempuan, justru mengalami penurunan signifikan dalam pendanaan meskipun potensi pasarnya sangat besar. Data menunjukkan bahwa sementara startup AI umumnya mendapatkan pendanaan yang melimpah, perusahaan femtech kesulitan menarik perhatian investor meskipun memiliki dampak sosial dan ekonomi yang nyata.
Apa Itu Femtech dan Mengapa Penting
Memahami Ekosistem Teknologi Kesehatan Perempuan
Femtech merupakan singkatan dari female technology, sebuah sektor yang berfokus pada pengembangan produk dan layanan teknologi untuk kebutuhan kesehatan khusus perempuan. Cakupannya meliputi aplikasi pelacak siklus menstruasi, platform kesehatan reproduksi, teknologi fertilitas, hingga solusi untuk menopause dan kesehatan mental perempuan.
Sektor ini bukan hanya tentang profit, tetapi juga tentang mengatasi kesenjangan kesehatan yang telah lama diabaikan. Selama puluhan tahun, penelitian medis seringkali mengabaikan perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan, menyebabkan banyak kondisi kesehatan perempuan yang kurang terdiagnosis dan tertangani dengan baik.
Data Investasi yang Mengkhawatirkan
Angka-angka yang Menunjukkan Ketimpangan
Menurut data yang diungkapkan thenextweb.com, startup AI di Eropa menerima pendanaan rata-rata 3-5 kali lebih besar dibandingkan perusahaan femtech dengan tingkat perkembangan yang setara. Pada kuartal terakhir, perusahaan AI tahap awal mampu mengumpulkan dana hingga 20 juta euro, sementara femtech dengan model bisnis yang solid hanya mendapatkan 2-4 juta euro.
Yang lebih memprihatinkan, jumlah deal investasi untuk femtech menurun 35% dalam dua tahun terakhir, sementara deal untuk AI meningkat lebih dari 200%. Ini menunjukkan bahwa investor tidak hanya memberikan lebih sedikit uang, tetapi juga semakin sedikit yang mau berinvestasi di sektor ini sama sekali.
Akar Masalah Kesenjangan Investasi
Mengapa Investor Menghindari Femtech
Para analis mengidentifikasi beberapa faktor penyebab ketimpangan ini. Pertama, dominasi laki-laki dalam posisi pengambil keputusan di firma venture capital menciptakan bias terhadap produk-produk yang mereka anggap 'tidak familiar'. Banyak investor laki-laki mengaku kurang memahami masalah kesehatan perempuan sehingga ragu untuk berinvestasi.
Kedua, terdapat persepsi bahwa pasar femtech terbatas padahal kenyataannya perempuan merupakan 50% populasi dunia. Ketiga, stigma budaya yang masih menganggap topik kesehatan perempuan sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan secara terbuka, termasuk dalam ruang board meeting investasi.
Dampak terhadap Inovasi Kesehatan Perempuan
Konsekuensi Nyata dari Kurangnya Pendanaan
Kurangnya investasi ini berdampak langsung pada lambatnya inovasi di bidang kesehatan perempuan. Banyak startup femtech yang terpaksa menutup operasi atau mengurangi scope pengembangan produk karena kekurangan dana. Padahal, teknologi kesehatan perempuan memiliki potensi menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup jutaan orang.
Contohnya, teknologi deteksi dini kanker payudara atau endometriosis yang bisa dikembangkan lebih cepat dengan pendanaan memadai. Keterlambatan inovasi ini berarti lebih banyak perempuan yang harus menderita tanpa akses ke solusi teknologi yang bisa membantu kondisi mereka.
Perbandingan dengan Kawasan Lain
Eropa Tertinggal dari Amerika dan Asia
Menurut observasi thenextweb.com, Eropa tertinggal signifikan dibandingkan Amerika Utara dalam hal investasi femtech. Startup femtech di Silicon Valley mampu mengumpulkan dana 2-3 kali lebih besar dibandingkan rekan mereka di Eropa dengan model bisnis serupa. Bahkan beberapa negara Asia seperti China dan India mulai menunjukkan peningkatan investasi di sektor ini.
Yang menarik, negara-negara Nordik yang dikenal progresif dalam kesetaraan gender justru menunjukkan angka investasi femtech yang rendah. Ini menandakan bahwa kesenjangan investasi tidak selalu berkorelasi dengan tingkat kesetaraan gender secara umum di suatu negara.
Potensi Ekonomi yang Terabaikan
Peluang Pasar yang Luas dan Menguntungkan
Ironisnya, femtech justru merupakan sektor dengan potensi ekonomi sangat besar. Penelitian menunjukkan pasar global femtech diperkirakan mencapai 60 miliar dolar AS pada tahun 2027. Perempuan juga membuat 80% keputusan pembelian dalam layanan kesehatan keluarga, membuat mereka konsumen yang sangat powerful dalam ekosistem kesehatan.
Startup femtech yang berhasil menunjukkan angka retensi pengguna yang sangat tinggi, seringkali di atas 90%, karena solusi mereka menyentuh kebutuhan yang sangat personal dan mendesak. Data ini seharusnya membuat femtech menjadi magnet investasi, bukan sebaliknya.
Tantangan Regulasi dan Infrastruktur
Hambatan Tambahan di Luar Pendanaan
Selain kesulitan pendanaan, startup femtech juga menghadapi tantangan regulasi yang kompleks. Banyak produk kesehatan perempuan yang membutuhkan persetujuan regulator yang ketat, proses yang memakan waktu dan biaya besar. Tanpa pendanaan memadai, startup kesulitan melewati proses regulasi ini.
Infrastruktur penelitian yang kurang mendukung juga menjadi masalah. Data kesehatan perempuan masih terfragmentasi dan kurang terrepresentasi dalam database medis umum. Ini membuat pengembangan AI untuk kesehatan perempuan menjadi lebih challenging karena kurangnya data training yang memadai dan representatif.
Gerakan Perubahan yang Mulai Tumbuh
Upaya Mengoreksi Kesenjangan Investasi
Beberapa firma venture capital khusus femtech mulai bermunuculan di Eropa, dipimpin oleh investor perempuan yang memahami potensi sektor ini. Mereka tidak hanya memberikan pendanaan tetapi juga mentorship dan akses jaringan yang dibutuhkan startup untuk berkembang. Beberapa pemerintah nasional juga mulai menyadari masalah ini dan menyiapkan program insentif khusus.
Komunitas femtech semakin vokal menyuarakan pentingnya investasi yang inklusif. Mereka membangun coalition dan advocacy group untuk mendorong perubahan kebijakan di level Uni Eropa. Namun, menurut thenextweb.com, upaya ini masih bersifat fragmented dan butuh skala yang lebih besar untuk membuat perubahan signifikan.
Masa Depan Femtech di Era AI
Integrasi yang Belum Terwujud
Padahal, seharusnya ada sinergi kuat antara AI dan femtech. Teknologi AI bisa menganalisis data kesehatan perempuan dalam skala besar untuk menemukan pola dan solusi yang sebelumnya tidak terlihat. Machine learning bisa membantu personalisasi treatment dan prediction untuk kondisi khusus perempuan.
Sayangnya, tanpa investasi yang memadai, potensi sinergi ini tidak akan terwujud. Startup femtech kesulitan mengintegrasikan AI canggih karena biaya pengembangan yang mahal. Sementara startup AI lebih memilih mengembangkan solusi untuk pasar yang dianggap lebih 'mainstream' dan mudah mendapatkan pendanaan.
Rekomendasi untuk Ekosistem yang Lebih Seimbang
Langkah-langkah Perbaikan yang Diperlukan
Para ahli merekomendasikan beberapa langkah korektif. Pertama, meningkatkan diversity dalam tim investment decision maker untuk mengurangi bias. Kedua, edukasi kepada investor tentang potensi ekonomi dan sosial dari femtech. Ketiga, insentif pemerintah untuk investasi di sektor-sektor yang kurang terdanaing tetapi strategis.
Perlu juga dibangun bridge program yang menghubungkan startup femtech dengan investor yang potensial. Database yang lebih komprehensif tentang performa startup femtech juga diperlukan untuk memberikan confidence kepada investor yang masih ragu-ragu.
Perspektif Pembaca
Bagaimana Pengalaman Anda dengan Teknologi Kesehatan?
Sebagai pembaca yang mungkin memiliki pengalaman dengan teknologi kesehatan, baik sebagai pengguna maupun profesional, kami ingin mendengar perspektif Anda. Apakah Anda pernah menggunakan aplikasi atau layanan kesehatan digital? Bagaimana pengalaman Anda dengan teknologi yang khusus ditujukan untuk kesehatan perempuan?
Pendapat dan pengalaman Anda sangat berharga untuk memahami bagaimana teknologi kesehatan bisa lebih inklusif dan bermanfaat bagi semua kalangan. Cerita Anda bisa memberikan insight berharga bagi pengembang teknologi dan investor tentang kebutuhan nyata di masyarakat.
#Femtech #AI #Investasi #KesehatanPerempuan #Teknologi #Startup

