Anggota Kongres AS Tarik Kembali Dukungan untuk RUU Kontroversial Soal Pencabutan Paspor
📷 Image source: theintercept.com
Pembalikan Sikap Politik yang Mengejutkan
Brian Mast Mundur dari Dukungan Awal
Anggota Kongres Republik Brian Mast secara mengejutkan menarik kembali dukungannya terhadap rancangan undang-undang yang kontroversial. RUU tersebut dikhawatirkan dapat memberikan kewenangan kepada politisi seperti Marco Rubio untuk mencabut paspor warga Amerika yang mengkritik Israel.
Menurut laporan theintercept.com yang diterbitkan pada 15 September 2025, Mast menyatakan perubahan sikapnya melalui pernyataan resmi. Pembalikan posisi ini terjadi setelah munculnya kritik luas terhadap potensi penyalahgunaan wewenang yang diberikan oleh RUU tersebut.
Detil RUU yang Memicu Kontroversi
Mekanisme Pencabutan Paspor bagi Kritikus
Rancangan undang-undang yang diajukan oleh Senator Marco Rubio ini berisi ketentuan yang memungkinkan pencabutan paspor Amerika Serikat bagi individu yang dianggap mendukung tindakan boikot terhadap Israel. Mekanisme ini akan berlaku bagi warga AS yang terlibat dalam gerakan BDS (Boycott, Divestment, and Sanctions).
Laporan theintercept.com menyebutkan bahwa RUU tersebut memberikan kewenangan luas kepada pejabat pemerintah untuk menentukan siapa saja yang termasuk dalam kategori pendukung BDS. Kritikus menilai ketentuan ini terlalu subjektif dan berpotensi disalahgunakan untuk membungsu suara kritis.
Reaksi Publik dan Kekhawatiran Hak Sipil
Pengumuman pencabutan dukungan dari Mast datang setelah gelombang kritik dari berbagai organisasi hak sipil. Kelompok-kelompok advokasi menyatakan kekhawatiran bahwa RUU ini dapat mengikis kebebasan berekspresi warga Amerika.
Menurut analisis theintercept.com, RUU tersebut berpotensi melanggar Amendemen Pertengah Konstitusi AS yang menjamin kebebasan berbicara. Para kritikus mempertanyakan apakah kritik terhadap kebijakan pemerintah Israel semestinya dikategorikan sebagai tindakan yang dapat dikenai sanksi pencabutan paspor.
Implikasi bagi Hubungan AS-Israel
Dampak Diplomatik yang Berpotensi Muncul
Kontroversi seputar RUU ini terjadi dalam konteks hubungan diplomatik AS-Israel yang kompleks. Kebijakan luar negeri Amerika terhadap Israel selalu menjadi isu sensitif yang memicu perdebatan sengit di kalangan politisi dan masyarakat.
Laporan theintercept.com mencatat bahwa RUU Rubio mencerminkan upaya untuk memperkuat posisi Israel dalam politik luar negeri AS. Namun, metode yang digunakan melalui ancaman pencabutan paspor dianggap banyak kalangan sebagai langkah yang terlalu ekstrem dan kontraproduktif.
Proses Legislatif dan Masa Depan RUU
Dengan ditariknya dukungan dari Brian Mast, masa depan RUU ini menjadi tidak pasti. Mast merupakan salah satu pendukung awal yang memiliki pengaruh signifikan dalam proses legislatif.
Menurut informasi dari theintercept.com, RUU tersebut masih berada dalam tahap awal proses legislatif. Pencabutan dukungan dari figur penting seperti Mast dapat mempengaruhi dukungan dari anggota Kongres lainnya yang sebelumnya ragu-ragu.
Respons dari Senator Marco Rubio
Hingga saat ini, Senator Marco Rubio belum memberikan pernyataan resmi mengenai pembalikan sikap Brian Mast. Kantor Rubio juga belum menanggapi permintaan komentar mengenai masa depan RUU kontroversial tersebut.
Berdasarkan laporan theintercept.com, Rubio sebelumnya membela RUU ini sebagai langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan keamanan nasional AS. Senator dari Florida itu berargumen bahwa gerakan BDS merupakan ancaman terhadap stabilitas kawasan Timur Tengah.
Preseden dalam Kebijakan Paspor AS
Perbandingan dengan Kebijakan Sebelumnya
Kebijakan pencabutan paspor di Amerika Serikat biasanya diterapkan dalam kasus-kasus tertentu seperti tunggakan pajak besar, masalah keamanan nasional, atau tindak pidana serius. RUU Rubio akan memperluas cakupan kriteria pencabutan paspor secara signifikan.
Menurut catatan theintercept.com, ini bukan pertama kalinya isu pencabutan paspor untuk kritik politik muncul. Namun, upaya untuk membuatnya menjadi undang-undang formal merupakan perkembangan baru yang memicu perhatian serius dari pengamat hukum dan hak sipil.
Dampak terhadap Komunitas Aktivis
Komunitas aktivis hak sipil dan organisasi yang mendukung Palestina menyambut baik keputusan Brian Mast untuk menarik dukungan. Mereka menganggap RUU ini sebagai ancaman terhadap demokrasi dan kebebasan berekspresi.
Laporan theintercept.com mengutip pernyataan beberapa kelompok aktivis yang menyebut RUU Rubio sebagai "serangan terhadap hak konstitusional warga Amerika." Mereka berargumen bahwa kritik terhadap kebijakan pemerintah asing merupakan bagian dari kebebasan berbicara yang dilindungi konstitusi.
Analisis Prospek Legislasi Ke Depan
Para analis politik memprediksi bahwa kontroversi seputar RUU ini akan terus berlanjut meskipun telah ditarik dukungannya oleh Brian Mast. Isu hubungan AS-Israel tetap menjadi topik sensitif yang mempolarisasi opini publik dan kalangan politisi.
Menurut pengamatan theintercept.com, RUU serupa mungkin akan muncul kembali dalam bentuk yang dimodifikasi. Politisi pendukung Israel kemungkinan akan mencari formula legislatif yang lebih dapat diterima namun tetap mencapai tujuan politik yang sama.
#PolitikAS #KebebasanBerekspresi #HubunganASIsrael #RUUKontroversial #BrianMast

