Pelatih Marcos Sugiyama Apresiasi Performa Timnas Voli Putri U-21 di Piala Dunia
📷 Image source: static.republika.co.id
Pujian untuk Semangat Bertarung
Pelatih Brasil Soroti Kemajuan Tim Muda Indonesia
Marcos Sugiyama, pelatih kepala timnas voli putri U-21 Indonesia, memberikan apresiasi tinggi atas performa anak asuhnya di Kejuaraan Dunia U-21 2025. Menurutnya, tim yang terdiri dari pemain muda ini menunjukkan perkembangan signifikan dalam hal teknik dan mental selama turnamen.
Dalam wawancara eksklusif dengan news.republika.co.id (2025-08-13T18:35:32+00:00), Sugiyama menekankan bahwa hasil akhir bukanlah satu-satunya tolok ukur kesuksesan. "Yang lebih penting adalah bagaimana mereka berani mengambil risiko dan belajar dari setiap kesalahan," ujar pelatih asal Brasil tersebut.
Analisis Pertandingan Kunci
Momen-momen Penting yang Menentukan
Sugiyama secara khusus menyoroti pertandingan melawan tim kuat Eropa sebagai titik balik pembelajaran. Meski kalah dalam tiga set langsung, tim Indonesia berhasil mencuri satu set melawan juara bertahan dengan skor ketat 25-23.
"Di set kedua itu kami melihat karakter pemain muda Indonesia yang sebenarnya," jelas Sugiyama. Ia memuji kemampuan tim dalam membaca pola permainan lawan dan adaptasi cepat dengan strategi baru yang diberikan di time-out.
Profil Pemain yang Bersinar
Bakat-bakat Muda yang Menjanjikan
Beberapa nama muncul sebagai bintang tim selama turnamen. Libero berusia 18 tahun dari Jawa Timur tercatat sebagai pemain dengan persentase penyelamatan tertinggi kedua di babak penyisihan.
Sugiyama juga menyebutkan kapten tim yang bermain sebagai setter menunjukkan kematangan di atas rata-rata usianya. "Dia seperti pelatih kecil di lapangan, selalu bisa menenangkan rekan-rekannya di situasi kritis," tuturnya.
Strategi Pengembangan Jangka Panjang
Dari Turnamen ke Olimpiade Masa Depan
Pelatih 45 tahun ini mengungkapkan rencana konkret untuk membawa timnas voli putri Indonesia ke level internasional. Program jangka panjang sudah disusun, termasuk pemusatan latihan intensif dan lebih banyak pertandingan uji coba melawan tim-tim ranking atas.
"Kami tidak ingin hanya jadi peserta, tapi kompetitor yang dihormati," tegas Sugiyama. Ia menargetkan minimal satu medali di kejuaraan Asia dalam dua tahun ke depan sebagai batu loncatan.
Tantangan Infrastruktur Voli Indonesia
Kesenjangan yang Harus Dijembatani
Di balik pujian, Sugiyama menyentil masalah klasik yang dihadapi voli Indonesia: kurangnya fasilitas latihan berstandar internasional. Hanya tiga kota di Indonesia yang memiliki arena dengan ketinggian langit-langit sesuai standar FIVB (Fédération Internationale de Volleyball).
"Pemain kami sering kaget dengan kondisi lapangan di turnamen besar," ungkapnya. Ia mencontohkan perbedaan penerangan dan material lantai yang mempengaruhi performa.
Perbandingan dengan Negara Lain
Belajar dari Sistem yang Sudah Mapan
Sugiyama membandingkan sistem pembinaan voli muda di Indonesia dengan Brasil dan Jepang. Di kedua negara tersebut, sekolah-sekolah sudah memiliki program voli terstruktur sejak usia dini dengan pelatih bersertifikat.
"Di Indonesia, banyak bakat alam yang luar biasa, tapi tanpa sistem yang baik, potensi itu tidak akan berkembang optimal," ujarnya. Ia menyarankan kolaborasi lebih erat antara sekolah, klub, dan pengurus pusat.
Dukungan Publik yang Meningkat
Antusiasme Penonton Lokal
Turnamen ini juga mencatat rekor baru dalam hal animo penonton. Pertandingan Indonesia disaksikan rata-rata oleh 5.000 penonton langsung, angka tertinggi untuk cabang voli putri dalam satu dekade terakhir.
"Energi dari tribun sangat membantu mental pemain," kata Sugiyama. Ia berharap tren positif ini bisa dipertahankan dengan lebih banyak siaran langsung di televisi nasional.
Kesiapan Menuju Turnamen Berikutnya
Jadwal Padat Menanti
Timnas U-21 sudah bersiap untuk kejuaraan Asia tiga bulan mendatang. Sugiyama mengaku akan mempertahankan 80% skuad inti sambil menyisipkan beberapa wajah baru hasil seleksi nasional.
"Kami sedang fokus memperbaiki servis dan blok, dua aspek yang masih lemah di Piala Dunia," paparnya. Dua pemain cadangan akan dipromosikan ke tim utama setelah menunjukkan perkembangan pesat di sesi latihan.
Pelajaran untuk Generasi Muda
Beyond Voli: Nilai-nilai Kehidupan
Sugiyama menekankan bahwa pembinaan atlet muda bukan hanya tentang mencetak juara. Disiplin, kerja tim, dan kemampuan bangkit dari kegagalan adalah nilai utama yang ditanamkan dalam setiap sesi latihan.
"Suatu hari nanti mereka mungkin tidak lagi jadi atlet, tapi pelajaran di lapangan voli akan selalu berguna dalam kehidupan sehari-hari," ucap pelatih yang juga aktif di akademi voli untuk anak kurang mampu ini.
Diskusi Pembaca
Bagaimana Menurut Anda?
Apa langkah paling krusial yang harus diambil PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) untuk memajukan voli putri tanah air?
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas turnamen usia muda 2. Membangun lebih banyak fasilitas latihan berstandar internasional 3. Merekrut lebih banyak pelatih asing berpengalaman
#VoliPutri #TimnasIndonesia #PialaDuniaVoli #MarcosSugiyama #OlahragaIndonesia

