Makassar di Pagi Buta: Ritual Waktu dan Kedamaian di Ujung Timur Indonesia
📷 Image source: static.republika.co.id
Fajar di Kota Daeng
Ketika Adzan Subuh Membelah Langit Makassar
Pukul 04.57 WITA, suara adzan pertama hari itu bergema dari Masjid Al-Markaz Al-Islami. Menara setinggi 66 meter itu—yang berdiri megah di pusat kota—menjadi penanda waktu bagi 1,5 juta muslim Makassar. Tanggal 9 Agustus 2025 jatuh di pertengahan bulan Muharram, membuat suasana pagi terasa lebih khidmat.
Di Pelabuhan Paotere, nelayan yang baru kembali dari laut segera menghentikan aktivitas bongkar muat. Mereka bergegas mengambil air wudhu di pancuran darurat dekat dermaga. "Lebih baik dapat rezeki sedikit tapi berkah," kata Muhammad Basir, 54 tahun, sambil melipat jaring ikan yang masih basah.
Jadwal yang Menyatukan
Dari Kantor Gubernur hingga Los Pasar Cidu
Selisih waktu sholat di Makassar dengan Jakarta Barat mencapai 1 jam 12 menit—konsekuensi geografis sebagai kota paling barat di zona WITA. Dzuhur akan tiba pukul 12.06, bertepatan dengan puncak aktivitas bisnis di Jalan Somba Opu.
Bagi pekerja konstruksi di proyek MRT Makassar, jadwal ini menjadi pengingat istirahat wajib. "Kami selalu koordinasi dengan mandor agar tidak ada pengecoran saat waktu sholat," jelas Andi Saputra, supervisor lapangan. Sementara di kampus Universitas Hasanuddin, mahasiswa berbondong-bondong ke musala fakultas ketika pengeras suara mengumandangkan adzan.
Ashar pukul 15.22 menjadi momen kritis bagi pedagang Pasar Sentral. Mereka harus memilih antara menutup kios lebih awal atau kehilangan waktu sholat berjamaah. "Dulu sering ngebut ke masjid, sekarang saya pasang kran air wudhu di belakang lapak," tutur Siti Aisyah, penjual kain yang sudah 20 tahun berjualan di sana.
Maghrib di Teluk Makassar
Ketika Matahari Tenggelam di Selat Flores
Pukul 18.11, seluruh sudut kota berubah. Restoran seafood di Pantai Losari serentak menghentikan pemesanan selama 15 menit. Pengunjung non-muslim pun diminta berhenti makan sementara. "Ini tradisi sejak zaman dulu, menghormati yang sedang beribadah," jelas Manager Cafe Ikan Bakar Coto Nusantara.
Di kawasan elit Tanjung Bunga, keluarga-keluarga kaya Makassar punya ritual unik. Mereka berbuka puasa sunnah sambil menunggu Isya pukul 19.25, dengan hidangan khas pallu mara dan es pisang ijo. "Bukan soal mewah atau tidak, tapi tentang melanjutkan tradisi leluhur Bugis," ujar Hj. Andi Nurhayati, istri seorang pengusaha properti.
Isya dan Resonansi Urban
Lampu-lampu di Fort Rotterdam mulai redup ketika adzan Isya berkumandang. Komunitas pemuda Makassar menggelar kajian usai sholat di pelataran benteng peninggalan Belanda itu. "Kami ingin menunjukkan Islam itu adaptif, bahkan di tempat bersejarah seperti ini," papar Faisal, koordinator acara.
Sementara di kawasan industri Makassar New Port, buruh shift malam harus bernegosiasi dengan waktu. Jadwal sholat Isya yang berakhir pukul 20.40 menjadi batas mereka untuk istirahat sebelum kembali ke mesin produksi. "Terkadang kami sholat di gudang penyimpanan yang disulap jadi musala darurat," keluh Rahman, operator forklift berusia 32 tahun.
Lebih Dari Sekadar Jadwal
Irama Spiritual Kota Metropolitan
Data Kemenag Sulsel menunjukkan 98% masjid dan musala di Makassar kini menggunakan sistem digital untuk penentuan jadwal. Tapi di kampung-kampung tua seperti Bontoala, masih ada muadzin yang bersikap naik ke menara setiap hari.
Bagi antropolog Unhas, Dr. Fatmawati, fenomena ini mencerminkan dialektika modernitas dan tradisi. "Makassar itu kota pelabuhan, selalu ada tarik ulur antara perubahan dan kelanggengan," ujarnya. Sementara Ustadz Haedar, tokoh Nahdlatul Ulama Sulsel, mengingatkan: "Jadwal sholat bukan hanya hitungan matematis, tapi pengingat akan hakikat waktu dalam kehidupan."
Ketika jam menunjukkan pukul 21.00, lampu-lampu kota mulai meredup. Esok hari, ritual waktu ini akan terulang lagi—dengan kesibukan yang sama, di bawah langit yang sama, dengan keheningan yang sama. Seperti ombak di Teluk Makassar yang tak pernah berhenti berdebur.
#Makassar #KehidupanReligius #TradisiBugis #KotaMakassar #Harmoni

