
Prabowo Kecam ‘Serakahnomics’: Kejahatan Ekonomi Bisa Rugikan Negara Hingga Seribu Triliun Rupiah
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengkritik keras pola ekonomi baru yang dinilainya menyimpang dari prinsip keadilan dan hukum. Dalam pidato penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia di Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu, 20 Juli 2025, Prabowo memperkenalkan istilah 'serakahnomics' untuk menggambarkan praktik ekonomi yang hanya menguntungkan segelintir orang tanpa mempertimbangkan moralitas, hukum, dan kepentingan bangsa. Prabowo menegaskan bahwa model ekonomi ini tidak diajarkan di lembaga pendidikan mana pun karena lahir dari keserakahan semata.
"Kita memiliki sumber daya yang melimpah, tetapi pencurinya juga luar biasa. Sudah berkali-kali diperingatkan, tetap tidak kapok," ujarnya. Ia menambahkan bahwa tindakan semacam ini bukan hasil perhitungan rasional, melainkan dorongan sifat serakah yang sudah mendarah daging.
Lebih lanjut, Prabowo memperingatkan bahwa kerugian negara akibat praktik kejahatan ekonomi ini bisa mencapai Rp100 triliun per tahun. Jika dibiarkan, kerugian tersebut berpotensi melonjak hingga Rp1.000 triliun dalam lima tahun ke depan. Presiden menegaskan komitmennya bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk menegakkan UUD 1945 dan seluruh peraturan hukum yang berlaku.
Ia juga menyatakan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam menghadapi penyimpangan ekonomi. "Tunggu tanggal mainnya," kata Prabowo, mengisyaratkan langkah tegas yang akan diambil terhadap pelaku 'serakahnomics'.
✍️ Diposting oleh KuroNews
0 Komentar