Prabowo Ambil Komando dari Hambalang: Langkah Taktis Hadapi Ancaman Karhutla
📷 Image source: static.republika.co.id
Rapat Darurat di Balik Layar
Hambalang Jadi Pusat Komando
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memimpin rapat koordinasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari kompleks Hambalang, Bogor, Selasa (25/6). Lokasi ini bukan pilihan sembarangan. Hambalang, yang dulu sempat menjadi proyek kontroversial, kini berubah fungsi sebagai pusat pelatihan dan logistik Kementerian Pertahanan.
Prabowo tampak serius memantau peta sebaran titik panas melalui layar besar di ruang rapat. "Kita tidak boleh lengah. Karhutla bukan hanya bencana ekologis, tapi ancaman bagi ketahanan nasional," tegasnya seperti dikutip staf khususnya.
Instruksi Khusus untuk TNI-Polri
Siaga di 7 Provinsi Rawan
Prabowo menginstruksikan jajaran TNI dan Polri untuk meningkatkan kesiapan di tujuh provinsi rawan karhutla: Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Data BNPB menunjukkan 63% titik panas tahun lalu terkonsentrasi di wilayah-wilayah ini.
"Saya minta satuan teritorial memperkuat deteksi dini dan respons cepat," ujar Prabowo. Langkah ini menandai perubahan strategi dari reaktif menjadi preventif, dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh yang dimiliki TNI.
Kolaborasi Sipil-Militer
Sinergi yang Dipercepat
Rapat ini menghadirkan perwakilan kementerian terkait, termasuk KLHK, BNPB, dan BMKG. Yang menarik, Prabowo menekankan pentingnya integrasi data antara instansi sipil dan militer. "Database titik api dari LAPAN harus bisa diakses real-time oleh posko TNI di daerah," tegasnya.
Kolaborasi ini bukan tanpa alasan. Tahun 2023, karhutla menyebabkan kerugian ekonomi mencapai Rp20 triliun menurut perhitungan Bappenas. Dampak asap lintas batas juga berpotensi memicu ketegangan diplomatik dengan negara tetangga.
Mobilisasi Alutsista
Helikopter dan Pesawat Udara Siaga 24 Jam
Sebagai langkah konkret, Prabowo memerintahkan kesiapan 12 helikopter water bombing dari TNI AU yang tersebar di Pekanbaru, Palembang, dan Pontianak. Pesawat patroli maritime patrol aircraft (MPA) CN-235 juga akan dimanfaatkan untuk pemantauan dari udara.
"Kita punya pengalaman pahit di 2015 dan 2019. Tidak boleh terulang," kata Prabowo merujuk pada karhutla hebat yang pernah menyelimuti Asia Tenggara. Keputusan ini menunjukkan komitmen penggunaan alutsista militer untuk misi kemanusiaan dan lingkungan.
Antisipasi Dampak Global
Krisis Iklim dan Diplomasi Lingkungan
Prabowo tampaknya menyadari betul implikasi internasional dari karhutla. Dalam rapat tertutup, ia disebutkan membahas strategi komunikasi dengan Singapura dan Malaysia jika terjadi kabut asap lintas batas. Tahun lalu, kedua negara sempat melayangkan protes resmi ke PBB.
Pakar kehutanan dari IPB, Prof. Bambang Hero Saharjo, yang dihubungi terpisah, menyebut langkah Prabowo tepat waktu. "Musim kemarau tahun ini diprediksi lebih kering karena pengaruh El Niño moderat. Early warning system sangat krusial," ujarnya.
#Prabowo #Karhutla #BNPB #TNI #Lingkungan

