New York-Los Angeles dalam 3 Jam: Mungkinkah Era Penerbangan Supersonik Kembali?
📷 Image source: cdn.mos.cms.futurecdn.net
Mimpi yang Pernah Mati
Dari Concorde ke Kekosongan
Pada 24 Oktober 2003, Concorde—maskapai supersonik terakhir di dunia—menyelesaikan penerbangan terakhirnya. Selama 27 tahun, pesawat ikonik itu menghubungkan Paris dan New York dalam waktu 3,5 jam. Tapi biaya operasional yang tinggi, insiden mematikan, dan kekhawatiran lingkungan memaksa dunia mengubur mimpi penerbangan supersonik komersial.
Dua dekade kemudian, mimpi itu mungkin bangkit dari kuburnya. Sebuah perintah eksekutif dari Gedung Putih pada 2024 membuka jalan bagi pengembangan pesawat supersonik generasi baru. Targetnya ambisius: New York ke Los Angeles dalam 3 jam pada 2027.
Politik dan Teknologi Berkolusi
Apa yang Berubah?
Presiden AS saat ini bukanlah orang pertama yang tergila-gila dengan kecepatan. Tapi kombinasi kemajuan teknologi dan tekanan geopolitik menciptakan momentum unik. Boom Supersonic, startup asal Denver, sudah menguji prototipe XB-1 mereka. Lockheed Martin bekerja sama dengan NASA mengembangkan QueSST—pesawat yang diklaim 1.000 kali lebih senyap dari Concorde.
Yang lebih krusial: perintah eksekutif ini memangkas birokrasi pengujian supersonik di darat. Selama ini, larangan terbang supersonik di atas wilayah berpenduduk menjadi penghalang terbesar. FAA kini diberi mandat untuk mengevaluasi ulang aturan tersebut.
Ekonomi vs Ekologi
Pertarungan yang Tak Terhindarkan
Para pendukung berargumen ini bukan sekadar soal memangkas waktu penerbangan. Menurut laporan dari Aerospace Industries Association, industri supersonik bisa menciptakan 50.000 lapangan kerja baru dan menyuntikkan $40 miliar ke ekonomi AS dalam dekade mendatang.
Tapi para ilmuwan iklim menuding ini sebagai kemunduran. Penerbangan supersonik menghasilkan emisi karbon 5-7 kali lebih banyak per penumpang dibanding pesawat subsonik. "Ini seperti merokok di tengah krisis kanker paru-paru," protes Dr. Sarah Johnson dari MIT Aeronautics.
Penumpang atau Plutokrat?
Siapa yang Benar-Benar Butuh Ini?
Tiket Concorde di era 1990-an setara dengan $20.000 hari ini. Boom Supersonic mengklaim bisa menekan harga hingga $5.000 per tiket berkat material komposit dan efisiensi mesin. Tapi itu masih 10 kali lipat tiket kelas ekonomi biasa.
"Ini bukan untuk orang yang ingin liburan ke Disneyland," kata Michael Boyd, analis penerbangan. "Tapi eksekutif hedge fund yang waktu mereka bernilai $3.000 per jam? Itu hitungan berbeda."
2027: Realistis atau Retorika?
Jadwal 2027 terasa ambisius. Selain tantangan teknis, resistensi komunitas di bawah rute penerbangan potensial sudah mulai mengkristal. Kelompok warga di Colorado sudah mengancam gugatan hukum jika uji terbang Boom dilakukan di wilayah mereka.
Tapi seperti dikatakan Blake Scholl, CEO Boom: "Orang-orang tahun 1960-an berpikir kita akan memiliki koloni di Mars tahun 2000. Yang kita dapatkan hanyalah Facebook." Mungkin sudah waktunya impian besar kembali ke aviasi.
#PenerbanganSupersonik #Teknologi #Aviasi #Ekonomi #Lingkungan

