Musim Altcoin Belum Tiba: Analis Ungkap Kinerja yang Masih Tertinggal dari Bitcoin
📷 Image source: newsbtc.com
Euforia Altcoin vs Realita Pasar
Antisipasi vs Fakta
Pasar kripto kembali diguncang pertanyaan klasik: apakah musim altcoin (altseason) akhirnya tiba? Banyak investor, terutama pemula, berharap melihat lonjakan harga aset digital selain Bitcoin (BTC). Namun, analisis terbaru justru menunjukkan kenyataan yang pahit: altcoin masih tertatih-tatih di belakang raja kripto ini.
Michaël van de Poppe, analis kripto ternama, membeberkan data yang mengejutkan. Meski ada kenaikan harga beberapa altcoin seperti Solana (SOL) dan Chainlink (LINK), secara agregat, mereka belum mampu menyaingi dominasi Bitcoin. 'Ini bukan altseason seperti yang dibayangkan banyak orang,' tegas Van de Poppe dalam cuitannya yang viral.
Dominasi Bitcoin yang Tak Tergoyahkan
Angka yang Bicara
Indikator dominasi Bitcoin (BTC.D) masih bertengger di kisaran 48-50% menurut data CoinMarketCap. Angka ini hanya turun 5% dari puncaknya di awal 2023. Artinya, aliran modal masih lebih banyak mengalir ke BTC daripada altcoin.
Yang lebih mencengangkan, dari top 50 altcoin berdasarkan kapitalisasi pasar, hanya 12 yang berhasil mengungguli kinerja Bitcoin dalam 3 bulan terakhir. 'Ini pertanda jelas bahwa investor masih memandang Bitcoin sebagai safe haven di tengah gejolak pasar,' jelas David Lawant, kepala penelitian di FalconX.
Psikologi Pasar dan Jebakan Naratif
Mengapa Kita Terjebak Mitos Altseason
Fenomena 'altseason' telah menjadi semacam mitos urban di komunitas kripto. Setiap kali Bitcoin mengalami kenaikan signifikan, muncul harapan bahwa altcoin akan menyusul dengan rally yang lebih dahsyat. Naratif ini sering dipicu oleh memori kolektif akan 2017, ketika banyak altcoin meroket ratusan persen.
Namun, Lucas Outumuro, analis di IntoTheBlock, mengingatkan bahwa kondisi pasar sekarang sangat berbeda. 'Likuiditas yang terbatas, regulasi yang ketat, dan seleksi alam proyek kripto membuat altseason klasik semakin sulit terulang,' paparnya. Data menunjukkan, 60% altcoin di 2017 sudah mati atau tidak relevan hari ini.
Kasus-Kasus Spesifik yang Menjanjikan
Pengecualian yang Membuat Optimis
Meski secara umum tertinggal, beberapa altcoin menunjukkan performa gemilang. Solana (SOL), misalnya, telah naik 120% dalam 3 bulan terakhir, mengalahkan kenaikan Bitcoin yang 'hanya' 45%. Proyek-proyek DeFi seperti Uniswap (UNI) dan Aave (AAVE) juga mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
'Yang menarik, altcoin yang berkinerja baik umumnya memiliki utility nyata dan komunitas pengembang yang aktif,' ungkap Vanessa Harris, CIO di Permission.io. Ini menjadi sinyal bahwa pasar mulai matang—investor tidak lagi membeli hanya berdasarkan hype, tetapi fundamental teknologi.
Apa yang Harus Diperhatikan Investor?
Strategi di Tengah Ketidakpastian
Bagi investor yang tetap ingin bermain di pasar altcoin, para analis menyarankan beberapa pendekatan. Pertama, fokus pada proyek dengan kasus penggunaan jelas dan tim pengembang yang transparan. Kedua, alokasikan hanya 20-30% portofolio untuk altcoin, sisanya tetap di Bitcoin.
'Yang paling penting: kelola ekspektasi. Jangan berharap altcoin akan mengulangi rally 100x seperti di masa lalu. Pasar sudah lebih dewasa, dan kenaikan yang sehat biasanya bertahap,' pungkas Van de Poppe. Sinyal utama altseason sejati? Ketika dominasi Bitcoin turun di bawah 40% dengan volume perdagangan altcoin yang konsisten tinggi selama minimal 3 bulan.
#Bitcoin #Altcoin #Kripto #Investasi #Blockchain

