Jonathan Frakes Bongkar Rahasia di Balik Episode 'A Space Adventure Hour' di 'Star Trek: Strange New Worlds'
📷 Image source: cdn.mos.cms.futurecdn.net
Menggabungkan Nostalgia dan Inovasi
Frakes dan Seni Membawa Holodeck ke Era Baru
Jonathan Frakes, legenda di dunia 'Star Trek' baik sebagai aktor maupun sutradara, baru-baru ini membagikan kegembiraannya saat mengerjakan episode 'A Space Adventure Hour' untuk seri 'Strange New Worlds'. Dalam wawancara eksklusif, Frakes menggambarkan pengalaman itu sebagai 'semacam ledakan kreatif'—sebuah kesempatan langka untuk bermain dengan estetika retro sambil tetap mempertahankan semangat modern 'Star Trek'.
Episode ini, yang terinspirasi oleh serial fiksi ilmiah tahun 1950-an, menampilkan adegan-adegan di holodeck dengan efek visual yang sengaja dibuat kuno. Frakes menjelaskan bagaimana tim produksi menggunakan filter warna dan grain film untuk menciptakan nuansa 'low-tech' yang kontras dengan teknologi canggih USS Enterprise.
Kolaborasi dengan Para Pemain
Anson Mount dan Rekan-Rekan yang Fleksibel
Frakes memuji Anson Mount (Kapten Pike) dan para pemain utama 'Strange New Worlds' atas kemampuan mereka beradaptasi dengan gaya akting yang berbeda. 'Mereka harus beralih dari drama serius ke komedi slapstick dalam sekejap,' katanya. Adegan di holodeck menuntut para aktor untuk bermain dengan gaya over-the-top khas serial era hitam-putih, sesuatu yang jarang terlihat di 'Star Trek' modern.
Jess Bush, yang memerawat Nurse Chapel, disebutkan Frakes sebagai bintang yang bersinar dalam episode ini. 'Dia memiliki timing komedi yang sempurna dan keberanian untuk terlihat konyol,' ujarnya. Chemistry antara Bush dan Ethan Peck (Spock) menjadi salah satu sorotan utama.
Tantangan Teknis di Balik Layar
Menciptakan Dunia dalam Dunia
Salah satu tantangan terbesar, menurut Frakes, adalah membuat adegan holodeck terasa seperti produksi independen yang terjebak dalam serial premium. Tim efek visual harus dengan sengaja 'menurunkan kualitas' render mereka untuk menciptakan ilusi teknologi tahun 1950-an. Bahkan suara latar sengaja dibuat monoaural untuk menambah autentisitas.
Frakes juga mengungkapkan bahwa beberapa adegan di planet 'alien' sebenarnya difilmkan di lokasi yang tidak biasa: sebuah taman hiburan tua di pinggiran Toronto yang sudah tidak beroperasi. 'Kami memanfaatkan pesawat tua dan set yang sudah lapuk untuk menciptakan rasa nostalgia yang tepat,' kenangnya.
Warisan 'Star Trek' yang Terus Berkembang
Mengapa Episode Ini Penting bagi Franchise
Bagi Frakes, 'A Space Adventure Hour' bukan sekadar episode filler yang lucu. Ini adalah penghormatan kepada akar fiksi ilmiah yang menginspirasi 'Star Trek' sejak awal. 'Gene Roddenberry sendiri terinspirasi oleh serial seperti 'Flash Gordon' dan 'Buck Rogers',' katanya. 'Dengan episode ini, kami menyambungkan generasi baru penonton dengan warisan itu.'
Episode ini juga membuktikan fleksibilitas franchise 'Star Trek' dalam bereksperimen dengan genre. Setelah sukses dengan episode crossover animasi di 'Lower Decks', 'Strange New Worlds' menunjukkan bahwa masih banyak cerita unik yang bisa diceritakan dalam alam semesta ini—tanpa kehilangan esensi eksplorasi dan humanisme yang menjadi ciri khasnya.
Respon Penggemar dan Masa Depan
Akankah Ada Lebih Banyak Eksperimen Gaya?
Sejak tayang, episode ini memicu diskusi hangat di kalangan penggemar. Beberapa menyukai keberanian kreatifnya, sementara yang lain lebih menyukai pendekatan serius 'Strange New Worlds'. Frakes memahami perbedaan pendapat ini tetapi berpendapat bahwa variasi adalah kekuatan 'Star Trek'.
Ketika ditanya apakah akan ada lebih banyak episode eksperimental di musim mendatang, Frakes hanya tersenyum misterius. 'Saya tidak bisa bicara banyak, tapi percayalah, para penulis selalu mencari cara untuk mengejutkan penonton.' Satu hal yang pasti: selama ada sutradara seperti Frakes yang bersedia mengambil risiko, masa depan 'Star Trek' tetap cerah.
#StarTrek #StrangeNewWorlds #JonathanFrakes #SciFi #TVSeries

