Satya Nadella and Jensen Huang (Grant Hindsley/Jim Wilson/The New York Times)
Pendekatan Konservatif Microsoft dan Nvidia dalam Politik AS
Di saat banyak raksasa teknologi terang-terangan mendekati pemerintahan baru Presiden Donald Trump, dua perusahaan besar, Microsoft dan Nvidia, memilih pendekatan yang lebih senyap.
Berbeda dengan eksekutif teknologi lainnya yang tampil di depan publik untuk menunjukkan dukungan atau negosiasi dengan pemerintah, CEO Nvidia Jensen Huang dan CEO Microsoft Satya Nadella lebih memilih bertemu Trump tanpa sorotan media.
---
Jensen Huang Bertemu Trump Tanpa Publisitas
Pada suatu Jumat sore, CEO Nvidia, Jensen Huang, melakukan kunjungan ke Gedung Putih untuk pertama kalinya sejak Trump kembali menjabat. Namun, tidak ada publikasi besar, tidak ada siaran pers, bahkan tidak ada satu pun foto resmi yang menunjukkan pertemuan tersebut.
Pendekatan ini sangat kontras dengan para pemimpin perusahaan teknologi lainnya yang biasanya memanfaatkan momen seperti ini untuk membangun citra perusahaan di mata publik.
---
Satya Nadella Menghadiri Makan Siang Bersama Trump Secara Tertutup
Dua minggu sebelumnya, CEO Microsoft, Satya Nadella, bertemu dengan Trump dalam sebuah makan siang eksklusif di Mar-a-Lago, kediaman pribadi Trump di Florida.
Meskipun agenda pertemuan ini tidak diumumkan secara luas, para analis menilai bahwa Microsoft tengah memainkan strategi diplomatik dengan tetap menjaga hubungan baik dengan pemerintahan tanpa perlu menarik perhatian besar dari publik.
---
Menghindari Sorotan Politik: Langkah Berbeda dari CEO Teknologi Lainnya
Saat Trump dilantik kembali sebagai Presiden, para pemimpin teknologi seperti Elon Musk, Tim Cook (Apple), dan Mark Zuckerberg (Meta) secara terbuka menunjukkan posisi mereka. Beberapa hadir dalam acara pelantikan, sementara yang lain menyatakan sikap mereka terhadap kebijakan administrasi baru.
Namun, Nadella dan Huang memilih strategi yang lebih hati-hati dan pragmatis.
Pada saat pelantikan Trump di Washington, Nadella justru berada di Davos, Swiss, menghadiri World Economic Forum. Sementara itu, Huang sedang melakukan perjalanan bisnis ke Taiwan dan China untuk bertemu pemasok serta karyawan Nvidia.
---
Mengapa Microsoft dan Nvidia Memilih Pendekatan Ini?
1️⃣ Menjaga Hubungan Bisnis dengan AS dan China
Microsoft dan Nvidia memiliki kepentingan besar di China, terutama dalam sektor kecerdasan buatan (AI) dan chip komputasi tinggi.
Dengan persaingan geopolitik yang memanas, langkah ini dapat menjaga hubungan baik di kedua belah pihak.
2️⃣ Menghindari Polarisasi Politik
Tidak seperti Meta atau Tesla, Microsoft dan Nvidia cenderung menghindari keterlibatan dalam debat politik yang kontroversial.
Mereka lebih fokus pada pengembangan bisnis tanpa perlu mengambil posisi politik yang jelas.
3️⃣ Strategi Diplomasi Korporasi yang Tenang
Kedua CEO lebih memilih membangun hubungan di belakang layar dibandingkan menampilkan diri mereka secara publik di panggung politik.
---
Kesimpulan: Diplomasi Senyap Raksasa Teknologi
Dalam dunia bisnis, kadang strategi yang lebih tenang dan hati-hati lebih menguntungkan dibandingkan langkah-langkah yang bersifat konfrontatif atau provokatif.
Microsoft dan Nvidia tampaknya memahami hal ini dengan baik. Di tengah situasi politik yang semakin memanas di Amerika Serikat, mereka memilih untuk tetap berinteraksi dengan pemerintahan tanpa terlalu menarik perhatian, sebuah strategi yang bisa menjaga kestabilan bisnis mereka dalam jangka panjang.
Namun, dengan meningkatnya tekanan politik terhadap industri teknologi, apakah strategi ini akan bertahan?
Waktu yang akan menjawab.
0 Komentar