Deli Serdang, Sumatera Utara (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, mengungkapkan bahwa Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 yang akan digelar di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menitikberatkan pada konsep keberlanjutan.
"Kami akan mengutamakan aspek keberlanjutan pada PON mendatang," ujar Ariotedjo usai menghadiri penutupan PON Aceh-Sumatera Utara ke-21 di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, Jumat malam (20 September).
Dia menjelaskan bahwa pelaksanaan PON di NTB dan NTT diharapkan bisa menggali potensi masing-masing daerah. Setiap provinsi diharapkan mampu menunjukkan keunikan dan kekuatan mereka dalam dunia olahraga.
"Kami akan fokus melihat potensi lokal yang ada, dengan tetap memprioritaskan keberlanjutan," tambahnya.
Ariotedjo menegaskan bahwa tujuan utama bukan hanya sekadar merayakan ajang olahraga empat tahunan ini, tetapi juga berupaya membangun dan mengembangkan daerah yang menjadi tuan rumah.
"PON tidak boleh meninggalkan warisan yang sia-sia. Keberlanjutan adalah hal yang paling penting," tegasnya.
Menteri Ariotedjo juga menambahkan bahwa pihaknya telah mengadakan diskusi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dari NTT dan NTB, yang melahirkan ide-ide baru terkait format dan mekanisme untuk pelaksanaan PON di masa depan.
Namun, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang perubahan mekanisme yang akan diterapkan pada PON mendatang.
"Kami sebelumnya sudah bertemu dengan para ketua KONI NTT dan NTB. Dari hasil evaluasi, kami sepakat akan ada format dan mekanisme baru dalam persiapan PON berikutnya," jelas Ariotedjo.
Sementara itu, PON 2024 baru saja diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara dari 8 hingga 20 September, dengan 65 cabang olahraga tradisional dan modern yang dipertandingkan.
0 Komentar