Microsoft Hadapi Tuduhan Pelanggaran Kepercayaan Pentagon karena Gunakan Insinyur Berbasis China

Kuro News
0

Microsoft diduga langgar kepercayaan Pentagon dengan gunakan insinyur China untuk proyek sistem pertahanan AS. Investigasi ungkap akses ke kode

Thumbnail

Microsoft Hadapi Tuduhan Pelanggaran Kepercayaan Pentagon karena Gunakan Insinyur Berbasis China

illustration

📷 Image source: img.assets-d.propublica.org

Laporan ProPublica Ungkap Praktik Berisiko Microsoft

Perusahaan teknologi raksasa diduga menempatkan insinyur China pada proyek sensitif Departemen Pertahanan AS

Laporan investigasi ProPublica mengungkap fakta mengejutkan tentang praktik keamanan Microsoft dalam menangani proyek-proyek sensitif pemerintah Amerika Serikat. Menurut propublica.org, Microsoft diketahui menggunakan insinyur berbasis China untuk mengerjakan sistem kritis Departemen Pertahanan AS, yang memicu peringatan keras dari Pentagon.

Investigasi yang dipublikasikan pada 29 Agustus 2025 ini menyoroti bagaimana perusahaan teknologi terbesar dunia itu diduga melakukan "pelanggaran kepercayaan" dengan menugaskan engineer dari China pada proyek-proyek yang melibatkan keamanan nasional Amerika. Praktik ini berlangsung selama bertahun-tahun sebelum akhirnya terungkap melalui pemeriksaan internal.

Mekanisme Kerja Tim Engineering Microsoft di China

Bagaimana struktur tim pengembang global Microsoft beroperasi dengan insinyur China

Dalam operasi global Microsoft, perusahaan menggunakan model distributed engineering yang memungkinkan tim dari berbagai negara berkolaborasi pada proyek yang sama. Menurut laporan propublica.org, insinyur berbasis China diberikan akses ke kode sumber dan sistem yang digunakan untuk proyek Departemen Pertahanan AS.

Standar industri biasanya menerapkan segmentasi ketat antara tim yang menangani proyek komersial dan proyek pemerintah sensitif. Namun Microsoft diduga tidak menerapkan pembatasan yang memadai, sehingga engineer dari China bisa mengakses dan memodifikasi komponen kritis sistem pertahanan. Praktik ini berlangsung melalui platform pengembangan cloud Microsoft yang terhubung secara global.

Implikasi Keamanan Nasional dan Dampaknya bagi Indonesia

Bagaimana kasus Microsoft ini relevan dengan keamanan siber Indonesia

Kasus Microsoft ini memiliki implikasi serius bagi Indonesia yang juga menggunakan produk Microsoft secara luas di instansi pemerintah dan militer. Menurut propublica.org, insinyur China yang bekerja untuk Microsoft memiliki akses ke sistem yang memproses data sensitif militer AS.

Bagi Indonesia, ini menjadi peringatan tentang ketergantungan pada vendor teknologi asing tanpa audit keamanan yang memadai. Dalam praktik, banyak instansi pemerintah Indonesia menggunakan Microsoft Azure dan Office 365 tanpa verifikasi mendalam tentang asal-usul tim engineering yang menangani infrastrukturnya. Kasus ini menunjukkan risiko laten dalam model cloud computing global dimana batas-batas negara menjadi kabur dalam rantai pengembangan perangkat lunak.

Respons Pentagon dan Peringatan Resmi ke Microsoft

Departemen Pertahanan AS mengeluarkan peringatan formal atas pelanggaran kepercayaan

Pentagon secara resmi memperingatkan Microsoft tentang praktik penggunaan insinyur China ini. Menurut propublica.org, peringatan tersebut menyatakan bahwa tindakan Microsoft merupakan "breach of trust" atau pelanggaran kepercayaan yang serius.

Peringatan ini dikeluarkan setelah investigasi internal menemukan bahwa Microsoft tidak mematuhi protokol keamanan yang disepakati. Dalam kontrak dengan Departemen Pertahanan AS, biasanya terdapat klausul ketat tentang pembatasan akses berdasarkan kewarganegaraan dan lokasi geografis tim engineering. Microsoft diduga melanggar klausul-klausul ini dengan mengizinkan engineer dari China mengerjakan komponen sensitif.

Sejarah Regulasi Keamanan Teknologi untuk Proyek Pemerintah AS

Perkembangan regulasi yang melatarbelakangi kasus ini

Regulasi keamanan teknologi untuk proyek pemerintah AS telah berkembang selama beberapa dekade. Setelah serangan siber dari negara lain meningkat, pemerintah AS menerapkan aturan ketat tentang akses personel asing ke sistem sensitif.

Biasanya, kontraktor seperti Microsoft harus mematuhi Federal Acquisition Regulation (FAR) dan Defense Federal Acquisition Regulation Supplement (DFARS) yang membatasi partisipasi personel dari negara tertentu. Microsoft diduga tidak sepenuhnya mematuhi regulasi ini dalam penugasan tim engineering untuk proyek Departemen Pertahanan. Laporan propublica.org menunjukkan bahwa praktik ini mungkin telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir sebelum terungkap pada 2025.

Dampak terhadap Industri Cloud Computing Global

Bagaimana kasus ini mempengaruhi kepercayaan pada layanan cloud multinasional

Kasus Microsoft ini berpotensi mengubah landscape keamanan cloud computing global. Menurut propublica.org, penggunaan insinyur dari China untuk proyek sensitif AS menimbulkan pertanyaan tentang praktik serupa di perusahaan cloud lainnya.

Industri cloud computing biasanya mengandalkan tim global yang tersebar di berbagai negara untuk efisiensi biaya dan akses talenta. Namun kasus ini menunjukkan risiko keamanan yang melekat pada model tersebut. Banyak pemerintah mungkin sekarang mempertimbangkan regulasi yang lebih ketat tentang lokasi geografis tim engineering yang menangani data sensitif. Untuk Indonesia, ini bisa berarti kebutuhan audit lebih ketat terhadap vendor cloud asing yang melayani instansi pemerintah.

Aspek Etika dalam Pengelolaan Tim Engineering Global

Pertimbangan etis tentang penggunaan tenaga kerja dari negara dengan konflik kepentingan

Kasus Microsoft menyoroti dilema etis dalam pengelolaan tim engineering global. Di satu sisi, perusahaan teknologi ingin memanfaatkan talenta terbaik dari seluruh dunia, tetapi di sisi lain harus mematuhi keamanan nasional negara tempat mereka beroperasi.

Menurut propublica.org, Microsoft diduga mengutamakan efisiensi operasional di atas pertimbangan keamanan nasional. Praktik ini menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab etis perusahaan multinasional dalam menghormati keamanan negara tempat mereka berkontrak. Dalam konteks Indonesia, kasus ini mengingatkan pentingnya due diligence terhadap praktik kepegawaian vendor teknologi asing, terutama yang menangani infrastruktur kritis negara.

Perbandingan dengan Praktik Perusahaan Teknologi Lainnya

Bagaimana Microsoft dibandingkan dengan pesaing dalam hal keamanan tim engineering

Laporan propublica.org tidak menyebutkan bagaimana praktik Microsoft dibandingkan dengan perusahaan teknologi besar lainnya. Namun dalam industri, biasanya perusahaan memiliki kebijakan berbeda-beda mengenai penugasan tim engineering untuk proyek pemerintah.

Beberapa perusahaan diketahui menerapkan segmentasi ketat dimana tim yang menangani proyek pemerintah sensitif harus berada di wilayah yurisdiksi yang aman dan terdiri dari warga negara yang telah melalui pemeriksaan keamanan ketat. Microsoft diduga tidak menerapkan pembatasan seketat itu, yang menyebabkan insinyur dari China bisa mengakses sistem sensitif. Ketidakpastian masih ada mengenai seberapa luas praktik serupa terjadi di perusahaan teknologi lainnya.

Rekomendasi untuk Peningkatan Keamanan di Masa Depan

Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah kejadian serupa

Berdasarkan temuan propublica.org, diperlukan pendekatan baru dalam mengelola tim engineering untuk proyek pemerintah. Pertama, perusahaan harus menerapkan segmentasi geografis yang ketat dimana tim yang menangani proyek sensitif dibatasi pada lokasi dan kewarganegaraan tertentu.

Kedua, audit keamanan rutin harus dilakukan untuk memverifikasi kepatuhan terhadap regulasi. Ketiga, transparansi yang lebih besar diperlukan tentang komposisi tim engineering yang menangani proyek pemerintah. Untuk Indonesia, kasus ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya memasukkan klausul keamanan yang spesifik dalam kontrak dengan vendor teknologi asing, termasuk verifikasi latar belakang tim engineering yang akan menangani sistem sensitive negara.


#Microsoft #Pentagon #KeamananNasional #China #Teknologi #ProPublica

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Out
Ok, Go it!
To Top