Daya Tahan Baterai iPhone 15 Pro Max Anjlok Drastis dalam Dua Tahun: Apa Penyebabnya?

Kuro News
0

Laporan zdnet.com ungkap degradasi baterai iPhone 15 Pro Max dalam 2 tahun. Faktor suhu, kebiasaan charging, dan kondisi jaringan di Indonesia

Thumbnail

Daya Tahan Baterai iPhone 15 Pro Max Anjlok Drastis dalam Dua Tahun: Apa Penyebabnya?

illustration

📷 Image source: zdnet.com

Pengalaman Pribadi yang Mengkhawatirkan

Dari Prima ke Payah dalam Hitungan Bulan

Sebuah laporan dari zdnet.com tanggal 3 September 2025 mengungkapkan pengalaman mengecewakan dengan iPhone 15 Pro Max. Perangkat yang awalnya memiliki daya tahan baterai luar biasa hanya dalam waktu kurang dari dua tahun mengalami penurunan performa yang dramatis. Bagaimana mungkin ponsel flagship Apple bisa mengalami degradasi secepat ini?

Pengguna melaporkan bahwa pada masa awal pemakaian, iPhone 15 Pro Max mampu bertahan seharian penuh bahkan dengan penggunaan intensif. Namun kini, baterai harus diisi ulang dua hingga tiga kali dalam sehari. Penurunan ini terjadi secara bertahap namun pasti, membuat pengguna bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dengan perangkat mereka.

Mekanisme Degradasi Baterai Lithium-ion

Memahami Proses Kimia di Balik Penurunan Performa

Menurut zdnet.com, baterai lithium-ion yang digunakan dalam iPhone mengalami degradasi alami seiring waktu. Setiap siklus pengisian dan pengosongan menyebabkan perubahan kimiawi kecil yang secara kumulatif mengurangi kapasitas penyimpanan energi. Dalam praktik standar industri, baterai lithium-ion biasanya kehilangan sekitar 20% kapasitasnya setelah 500 siklus pengisian penuh.

Proses degradasi ini dipercepat oleh beberapa faktor termasuk suhu lingkungan, kebiasaan pengisian, dan frekuensi penggunaan. Pengisian hingga 100% secara terus-menerus dan membiarkan baterai kosong hingga 0% dapat mempercepat kerusakan sel baterai. Apple sendiri menyatakan bahwa baterai dirancang untuk mempertahankan hingga 80% kapasitas aslinya setelah 500 siklus pengisian lengkap.

Konteks Penggunaan di Indonesia

Tantangan Iklim Tropis dan Kebiasaan Pengisian

Di Indonesia, dimana suhu lingkungan sering mencapai 30-35 derajat Celsius, degradasi baterai dapat terjadi lebih cepat. Suhu tinggi merupakan musuh utama baterai lithium-ion karena mempercepat reaksi kimia yang merusak sel baterai. Banyak pengguna iPhone di Indonesia juga terbiasa mengisi daya semalaman, yang dapat menyebabkan stres termal pada baterai.

Kondisi jaringan seluler yang tidak merata di berbagai daerah Indonesia juga mempengaruhi konsumsi baterai. Ponsel yang terus-menerus mencari sinyal akan menguras daya lebih cepat. Hal ini diperparah dengan penggunaan aplikasi berat dan gaming mobile yang populer di kalangan pengguna Indonesia.

Kebijakan Garansi dan Penggantian Baterai

Apa yang Ditawarkan Apple kepada Konsumen

Laporan zdnet.com menyoroti bahwa Apple memberikan garansi terbatas satu tahun untuk perangkatnya, namun baterai dikategorikan sebagai komponen yang aus. Untuk penggantian baterai di luar garansi, biayanya bervariasi tergantung model dan wilayah. Di Indonesia, biaya penggantian baterai iPhone resmi bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Apple memiliki program battery health yang memungkinkan pengguna memantau kondisi baterai mereka. Ketika kapasitas baterai turun di bawah 80%, sistem akan merekomendasikan penggantian. Namun, banyak pengguna tidak menyadari bahwa penurunan kapasitas baterai terjadi secara gradual dan sering kali baru disadari ketika sudah sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Praktik Terbaik Perawatan Baterai

Cara Memperpanjang Umur Baterai iPhone

Menurut standar industri, beberapa praktik dapat membantu memperpanjang usia baterai. Mengisi daya antara 20-80% lebih baik daripada mengisi hingga 100% secara terus-menerus. Menghindari paparan suhu ekstrem, baik panas maupun dingin, juga penting untuk kesehatan baterai.

Penggunaan charger original dan kabel bersertifikasi Apple direkomendasikan karena telah dioptimalkan untuk pengisian yang aman. Fitur Optimized Battery Charging pada iOS dapat membantu dengan mempelajari kebiasaan pengisian pengguna dan menunda pengisian penuh hingga tepat sebelum perangkat biasanya digunakan.

Untuk pengguna berat, mengurangi kecerahan layar, mematikan fitur yang tidak diperlukan, dan mengelola notifikasi aplikasi dapat membantu menghemat konsumsi daya harian.

Dampak terhadap Nilai Jual Ulang

Bagaimana Kondisi Baterai Mempengaruhi Harga Second

Di pasar second Indonesia, kondisi baterai menjadi salah satu faktor penentu harga yang signifikan. iPhone dengan kesehatan baterai di bawah 80% biasanya dijual dengan diskon yang cukup besar dibandingkan perangkat dengan baterai masih prima. Banyak pembeli second-hand sekarang secara khusus menanyakan persentase battery health sebelum melakukan transaksi.

Beberapa platform jual-beli online bahkan mulai menyertakan informasi battery health dalam listing produk. Tren ini menunjukkan semakin sadarnya konsumen Indonesia terhadap pentingnya kondisi baterai dalam perangkat mobile mereka.

Perbandingan dengan Kompetitor Android

Bagaimana Vendor Lain Menangani Isu Baterai

Laporan zdnet.com tidak memberikan perbandingan langsung dengan merek lain, namun dalam industri smartphone, isu degradasi baterai memang universal. Beberapa vendor Android menawarkan kapasitas baterai lebih besar dan teknologi pengisian cepat yang berbeda. Namun, prinsip dasar degradasi baterai lithium-ion tetap sama across semua merek.

Yang membedakan adalah kebijakan garansi dan layanan purna jual. Beberapa vendor menawarkan program penggantian baterai yang lebih murah atau bahkan gratis dalam periode tertentu. Layanan third-party untuk penggantian baterai juga lebih berkembang untuk perangkat Android dibandingkan iPhone yang memiliki sistem lebih tertutup.

Implikasi Lingkungan dan Sustainability

Dampak Siklus Hidup Pendukung Perangkat

Degradasi baterai yang cepat berkontribusi pada masalah elektronik waste yang semakin mengkhawatirkan. Setiap penggantian baterai atau perangkat baru menghasilkan limbah elektronik tambahan. Apple telah mengembangkan program recycling untuk baterai dan komponen lainnya, namun akses terhadap program ini di Indonesia masih terbatas.

Isu sustainability menjadi semakin penting dalam industri teknologi. Konsumen mulai mempertimbangkan durability dan repairability perangkat sebelum membeli. Beberapa negara bahkan mulai menerapkan right to repair laws yang memaksa manufacturer menyediakan parts dan manual perbaikan.

Masa Depan Teknologi Baterai Smartphone

Inovasi yang Ditunggu untuk Mengatasi Masalah Degradasi

Industri terus berinovasi mencari solusi untuk masalah degradasi baterai. Teknologi solid-state battery dianggap sebagai masa depan karena menawarkan kapasitas lebih besar dengan degradasi lebih lambat. Namun, implementasi massal masih membutuhkan waktu beberapa tahun ke depan.

Apple sendiri terus mengembangkan teknologi baterai dan manajemen daya melalui pembaruan iOS. Fitur seperti Clean Energy Charging dan optimisasi yang lebih cerdas diharapkan dapat membantu memperpanjang usia baterai. Untuk saat ini, kesadaran pengguna dan perawatan yang tepat tetap menjadi solusi paling praktis.


#iPhone #Baterai #Teknologi #Apple #Gadget

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Out
Ok, Go it!
To Top