Empat Dekade Tenggelam dalam Alkohol: Lima Tahun Bersih yang Mengubah Segalanya

Kuro News
0

Kisah inspiratif John yang berjuang melawan kecanduan alkohol selama 40 tahun dan berhasil bertahan selama lima tahun bersih, menemukan kembali hidup

Thumbnail

Empat Dekade Tenggelam dalam Alkohol: Lima Tahun Bersih yang Mengubah Segalanya

illustration

📷 Image source: i.guim.co.uk

Lorong Gelap yang Tak Berujung

Dari Gelas Pertama hingga Jurang Keterpurukan

John (bukan nama sebenarnya) memulai hari-harinya dengan anggur merah dan mengakhirinya dengan botol whiskey kosong. Selama 40 tahun, alkohol bukan sekadar teman, melainkan penjara yang perlahan menggerogoti hidupnya.

Dia ingat persis bagaimana semuanya dimulai: segelas anggur di pesta kantor pada usia 24. Yang seharusnya jadi momen santai, berubah menjadi awal ritual harian. 'Saya pikir saya hanya bersenang-senang,' katanya. 'Tidak pernah terbayang itu akan menjadi kebutuhan seperti bernapas.'

Hitungan Mundur Menuju Titik Nadir

Ketika Tubuh Mulai Memberontak

Tahun 2019 menjadi saksi bagaimana tubuh John mulai menyerah. Tremor di pagi hari, keringat dingin, dan halusinasi auditori—gejala withdrawal yang membuatnya tak bisa lagi berpura-pura.

Suatu malam, setelah minum dua botol wine sendirian, dia terjatuh di kamar mandi. 'Saya terbangun dengan darah di wajah dan telepon di tangan. Entah bagaimana insting bertahan hidup membuat saya menelepon ambulans,' kenangnya. Dokter di UGD memberi ultimatum: 'Lanjutkan seperti ini, dan Anda punya maksimal enam bulan.'

Hari Pertama yang Tak Pernah Terlupakan

Melepaskan Jerat, Satu Detik Demi Satu Detik

1 Agustus 2020. John menyimpan botol terakhirnya di lemari—sebuah simbolis yang dia sebut 'pengingat akan musuh yang harus dikenali'. Minggu pertama adalah neraka: insomnia, mual, dan kecemasan yang membuatnya ingin menjerit.

'Apa yang menyelamatkan saya adalah grup pendukung online,' ujarnya. Di forum itu, dia bertemu Lisa, seorang mantan pecandu yang 15 tahun bersih. 'Dia bilang, "Fokus saja untuk tidak minum hari ini. Besok urusan besok." Kalimat sederhana itu menjadi mantra penyelamat.'

Penemuan Kembali Diri yang Hilang

Menyambung Kembali Kabel-Kabel Kehidupan

Tahun kedua sobriety membawa kejutan: John menemukan kembali hobi melukis yang ditinggalkannya sejak kuliah. 'Saya seperti anak kecil yang belajar melihat warna lagi,' katanya sambil menunjukkan lukisan abstrak pertamanya.

Yang lebih mengejutkan, hubungan dengan anak perempuannya yang renggang mulai membaik. 'Suatu hari dia menelepon dan bilang, "Ayah, ini pertama kalinya dalam 20 tahun saya mendengar suaramu yang sebenarnya." Itu membuat saya menangis.'

Ekosistem Pemulihan yang Tak Sempurna

Mitos tentang 'Happy Ending' dan Realitas Kambuh

John menekankan bahwa perjalanannya bukan dongeng linear. Di tahun keempat, dia hampir kambuh setelah putus dengan pacar. 'Saya berdiri 20 menit di depan toko minuman, menggenggam kunci mobil sampai tangan saya lecet.'

Yang menghentikannya? Janji pada diri sendiri untuk menulis jurnal setiap kali dorongan muncul. 'Saya sadar saya bukan lagi orang yang sama. Dulu, saya akan minum untuk melupakan. Sekarang, saya menulis untuk memahami.'

Warisan yang Ingin Dia Tinggalkan

Dari Korban Menjadi Mercusuar

Kini, John aktif menjadi mentor di komunitas rehabilitasi lokal. 'Saya tak ingin orang melalui jalan berliku seperti saya,' ujarnya. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan 1 dari 3 pecandu alkohol di kelompok usia 50+ berhasil bertahan setelah lima tahun—angka yang John bantu tingkatkan lewat advokasinya.

Di dinding kamarnya, tergantung kalender kecil bertanggal 1 Agustus. 'Ini bukan tentang menghitung hari,' katanya. 'Ini tentang mengingat bahwa setiap hari adalah pilihan—dan saya memilih untuk hidup.'


#KesehatanMental #Rehabilitasi #Sobriety #Inspirasi #Keluarga

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Out
Ok, Go it!
To Top