10 Perusahaan Publik dengan Portofolio Bitcoin Terbesar di Dunia

Kuro News
0

MicroStrategy, Tesla, dan Block Inc. memimpin 10 perusahaan publik dengan portofolio Bitcoin terbesar dunia. Analisis strategi investasi korporat

Thumbnail

10 Perusahaan Publik dengan Portofolio Bitcoin Terbesar di Dunia

illustration

📷 Image source: cdn.decrypt.co

Era Baru Investasi Korporat: Bitcoin Masuk Buku Besar Perusahaan

Bagaimana aset kripto mengubah strategi treasury perusahaan global

Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah fenomena menarik terjadi di dunia korporasi global. Perusahaan-perusahaan publik mulai mengalokasikan sebagian dari kas mereka ke dalam Bitcoin, mengubah paradigma tradisional manajemen treasury. Menurut laporan decrypt.co yang terbit pada 1 September 2025, setidaknya ada 10 perusahaan publik yang memegang portofolio Bitcoin bernilai miliaran dolar.

Perubahan strategis ini tidak terjadi begitu saja. Biasanya, perusahaan menyimpan kas mereka dalam instrumen likuid seperti deposito bank atau surat berharga pemerintah. Namun dengan suku bunga rendah dan inflasi yang menggerus nilai kas, banyak perusahaan mencari alternatif penyimpanan nilai yang lebih tahan terhadap depresiasi mata uang fiat.

MicroStrategy: Raja Tak Terkalahkan di Dunia Bitcoin Korporat

Strategi agresif Michael Saylor yang mengubah wajah perusahaan BI

MicroStrategy, perusahaan intelligence bisnis yang dipimpin Michael Saylor, tetap menjadi pemegang tahta dengan portofolio Bitcoin terbesar di antara perusahaan publik. Menurut data dari decrypt.co, perusahaan ini memegang Bitcoin senilai miliaran dolar yang diperoleh melalui berbagai putaran pembelian.

Strategi MicroStrategy dimulai pada Agustus 2020 ketika perusahaan mengumumkan pembelian Bitcoin pertama mereka senilai $250 juta. Sejak itu, Saylor secara konsisten menambahkan Bitcoin ke dalam neraca perusahaan, bahkan melalui penerbitan obligasi untuk membiayai pembelian lebih lanjut. Pendekatan ini menuai kritik dan pujian sekaligus, tetapi tetap konsisten dengan visi Saylor tentang Bitcoin sebagai penyimpan nilai superior.

Tesla: Roller Coaster Investasi Bitcoin Elon Musk

Bagaimana keputusan Tesla memengaruhi pasar dan memicu debat publik

Tesla Inc., perusahaan otomotif listrik milik Elon Musk, mencatatkan diri sebagai salah satu pemegang Bitcoin korporat terbesar. Keputusan Tesla untuk mengalokasikan $1.5 miliar ke Bitcoin pada Februari 2021 menjadi momen bersejarah yang mendorong adopsi institusional lebih luas.

Namun perjalanan Tesla dengan Bitcoin tidak mulus. Perusahaan sempat menghentikan penerimaan pembayaran dengan Bitcoin karena kekhawatiran lingkungan, kemudian menjual sebagian holding mereka. Menurut laporan decrypt.co, portofolio Bitcoin Tesla tetap signifikan meskipun fluktuasi kebijakan yang mencerminkan sikap ambivalen Musk terhadap cryptocurrency.

Block Inc.: Komitmen Jack Dorsey pada Ekosistem Bitcoin

Mantan Twitter CEO yang menjadi evangelist Bitcoin terkemuka

Block Inc. (sebelumnya Square) yang dipimpin Jack Dorsey menunjukkan komitmen kuat terhadap Bitcoin tidak hanya sebagai investasi tetapi sebagai teknologi transformatif. Perusahaan yang berbasis di payments ini telah mengalokasikan persentase signifikan dari kas mereka ke Bitcoin.

Dorsey secara konsisten menyuarakan keyakinannya bahwa Bitcoin akan menjadi mata uang native internet. Block tidak hanya berinvestasi dalam Bitcoin tetapi juga mengembangkan produk dan layanan terkait Bitcoin, termasuk platform trading Cash App dan proyek hardware wallet. Pendekatan holistik ini membedakan Block dari perusahaan lain yang sekadar memegang Bitcoin sebagai aset investasi.

Marathon Digital Holdings: Penambang Bitcoin yang Berinvestasi pada Dirinya Sendiri

Strategi unik perusahaan mining yang memegang Bitcoin hasil tambang

Marathon Digital Holdings mengambil pendekatan berbeda dalam holding Bitcoin. Sebagai perusahaan penambangan Bitcoin, mereka secara rutin memproduksi Bitcoin baru melalui operasi mining mereka. Alih-alih langsung menjual Bitcoin yang ditambang, Marathon memilih untuk menyimpannya sebagai bagian dari strategi treasury.

Menurut decrypt.co, praktik ini membuat Marathon memiliki portofolio Bitcoin yang terus bertambah seiring dengan operasi mining mereka. Strategi ini bergantung pada keyakinan bahwa harga Bitcoin akan naik dalam jangka panjang, sehingga menyimpan Bitcoin yang ditambang akan memberikan return lebih baik daripada menjualnya immediately untuk menutup biaya operasional.

Implikasi untuk Perusahaan Indonesia: Mempelajari dari Global Players

Bagaimana tren Bitcoin korporat dapat memengaruhi strategi perusahaan Indonesia

Meskipun adopsi Bitcoin oleh perusahaan publik masih didominasi perusahaan AS, tren ini memiliki implikasi penting untuk korporasi Indonesia. Beberapa perusahaan teknologi Indonesia mulai mempertimbangkan alokasi kecil ke aset digital, meskipun dengan pendekatan lebih hati-hati.

Regulasi Indonesia yang mengatur cryptocurrency masih berkembang, dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia terus memantau perkembangan. Perusahaan Indonesia yang tertarik mengikuti jejak MicroStrategy atau Tesla perlu mempertimbangkan aspek regulasi, perpajakan, dan akuntansi yang spesifik untuk konteks Indonesia.

Beberapa startup teknologi Indonesia sudah mulai eksperimen dengan Bitcoin dan cryptocurrency lainnya, terutama yang beroperasi di bidang fintech dan e-commerce. Namun untuk perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, pendekatan masih sangat konservatif mengingat volatilitas tinggi Bitcoin dan ketidakpastian regulasi.

Tantangan Akuntansi dan Pelaporan untuk Bitcoin Korporat

Bagaimana perusahaan mencatat aset digital dalam laporan keuangan mereka

Salah satu tantangan terbesar untuk perusahaan yang memegang Bitcoin adalah perlakuan akuntansi. Menurut standar akuntansi yang berlaku, Bitcoin biasanya diklasifikasikan sebagai aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas. Ini berarti perusahaan harus mencatat penurunan nilai jika harga Bitcoin turun di bawah harga perolehan, tetapi tidak dapat mencatat kenaikan nilai sampai Bitcoin terjual.

Perlakuan akuntansi ini menciptakan volatilitas dalam laporan laba rugi perusahaan. MicroStrategy, sebagai contoh, beberapa kali mencatat kerugian impairment besar-besaran ketika harga Bitcoin mengalami koreksi signifikan. Namun perusahaan-perusahaan ini berargumen bahwa karena mereka berencana memegang Bitcoin jangka panjang, fluktuasi harga jangka pendek tidak relevan untuk nilai intrinsik investasi mereka.

Risiko dan Kritik Terhadap Strategi Bitcoin Korporat

Mengapa tidak semua analis mendukung alokasi Bitcoin di neraca perusahaan

Strategi mengalokasikan kas perusahaan ke Bitcoin tidak lepas dari kritik. Banyak analis keuangan tradisional menganggapnya sebagai spekulasi berisiko tinggi yang tidak sesuai dengan prinsip kehati-hatian manajemen treasury. Volatilitas harga Bitcoin yang bisa mencapai 10-20% dalam sehari dianggap terlalu berisiko untuk kas perusahaan yang seharusnya digunakan untuk operasional dan investasi bisnis inti.

Kritik juga datang dari sisi governance. Beberapa investor institusional khawatir bahwa keputusan investasi Bitcoin sering didorong oleh keyakinan pribadi CEO daripada analisis fundamental yang rigor. Kasus Tesla dan MicroStrategy menunjukkan bagaimana keputusan investasi Bitcoin sangat terkait dengan visi pribadi Elon Musk dan Michael Saylor.

Risiko regulasi juga menjadi concern utama. Perubahan kebijakan pemerintah terhadap cryptocurrency bisa secara signifikan memengaruhi nilai investasi Bitcoin perusahaan. Beberapa negara sudah membatasi atau melarang penggunaan cryptocurrency, menciptakan ketidakpastian hukum untuk investasi jangka panjang.

Masa Depan Bitcoin sebagai Aset Korporat

Tren dan prediksi untuk adopsi Bitcoin oleh perusahaan publik

Meskipun masih kontroversial, tren alokasi Bitcoin di neraca perusahaan tampaknya akan terus berlanjut. Menurut decrypt.co, semakin banyak perusahaan yang mempertimbangkan Bitcoin sebagai hedge terhadap inflasi dan devaluasi mata uang fiat. Institusi keuangan tradisional juga mulai menawarkan layanan custody dan investasi Bitcoin, membuatnya lebih mudah diakses untuk perusahaan yang ingin berinvestasi.

Perkembangan regulatory clarity di berbagai yurisdiksi akan menjadi kunci untuk adopsi lebih luas. Jika lebih banyak negara memberikan kepastian hukum dan kerangka regulasi yang jelas untuk Bitcoin, perusahaan-perusahaan yang selama ini ragu-ragu mungkin akan mulai mempertimbangkan alokasi kecil ke aset digital.

Teknologi underlying Bitcoin juga terus berkembang, dengan improvement pada scalability, privacy, dan functionality melalui layer-2 solutions seperti Lightning Network. Perkembangan teknis ini bisa membuat Bitcoin lebih menarik tidak hanya sebagai store of value tetapi juga sebagai medium of exchange untuk transaksi korporat.

Dampak pada Pasar Bitcoin dan Ekosistem Cryptocurrency

Bagaimana investasi korporat mengubah dinamika pasar Bitcoin

Masuknya perusahaan publik sebagai pemain besar di pasar Bitcoin telah mengubah dinamika supply-demand secara fundamental. Dengan supply Bitcoin yang terbatas (hanya 21 juta coin yang akan pernah ada), pembelian besar-besaran oleh perusahaan seperti MicroStrategy dan Tesla mengurangi supply yang tersedia di pasar, secara teori memberikan tekanan ke atas pada harga.

Menurut decrypt.co, kepemilikan Bitcoin oleh perusahaan publik juga meningkatkan legitimasi Bitcoin sebagai asset class. Ketika perusahaan-perusahaan terkemuka mengalokasikan miliaran dolar ke Bitcoin, ini memberikan signal confidence kepada investor retail dan institusional lainnya.

Namun konsentrasi kepemilikan di tangan beberapa perusahaan besar juga menimbulkan kekhawatiran tentang sentralisasi. Bitcoin dirancang sebagai sistem terdesentralisasi, tetapi jika persentase signifikan dari total supply dikuasai oleh beberapa entitas korporat, ini bisa bertentangan dengan prinsip dasar desentralisasi yang menjadi fondasi Bitcoin.


#Bitcoin #Investasi #Korporasi #Cryptocurrency #Blockchain #EkonomiDigital

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Out
Ok, Go it!
To Top