
China Pimpin Inovasi Konstruksi dengan Teknologi Struktur Membran Berbasis Udara
China terus menunjukkan kepemimpinannya dalam inovasi sektor konstruksi melalui pengembangan teknologi air-supported membrane structure atau struktur membran yang didukung udara. Teknologi revolusioner ini memungkinkan pembangunan bangunan tanpa mengandalkan material konvensional seperti beton atau baja, melainkan menggunakan material membran yang distabilkan oleh tekanan udara internal. Menurut International Journal of Space Structures (2023), struktur membran terbagi menjadi empat kategori utama, dengan struktur berbasis udara (air-supported) menjadi yang paling populer di China karena efisiensi waktu dan biaya pembangunannya.
Teknologi ini pertama kali diimplementasikan pada 2006 melalui pembangunan Aula Tenis Taman Chaoyang di Beijing, yang kemudian memicu pertumbuhan industri lokal dengan lebih dari 150 struktur baru dibangun setiap tahun. Beberapa proyek prestisius yang menggunakan teknologi ini termasuk Pusat Kebugaran Nasional Zhengzhou Longhu (2018), arena polo air untuk Pertandingan Pemuda Nasional di Shanxi (2019), dan aula seluncur es di Institut Pendidikan Jasmani Beijing (2020). Selain bidang olahraga, teknologi ini juga banyak diaplikasikan untuk keperluan industri seperti tempat penampungan batu bara dengan bentang mencapai 200 meter di Pembangkit Listrik Daihai, Inner Mongolia, serta dermaga batu bara sepanjang 1.130 meter di Pelabuhan Tangshan.
Keunggulan utama teknologi ini terletak pada kecepatan konstruksi, biaya rendah, fleksibilitas desain, dan kemampuan menciptakan ruang luas tanpa penyangga. Para ahli memprediksi struktur membran udara akan menjadi standar baru untuk pembangunan fasilitas multifungsi yang efisien dan ramah lingkungan di masa depan, memperkuat posisi China sebagai pelopor inovasi konstruksi global.
✍️ Diposting oleh KuroNews
0 Komentar